AYU LHS

Jadi, ada empat gaya fundamental yang bekerja di alam semesta, yaitu: gaya gravitasi, gaya elektromagnetik, gaya nuklir lemah, dan gaya nuklir kuat.
Gaya elektromagnetik dihasilkan dari partikel bermuatan listrik. Ketika kamu melilitkan kabel pada sebuah batang besi dan kamu alirkan listrik, akan terbentuk medan elektromagnetik. Di dalam medan elektromagnetik inilah, gaya elektromagnetik bekerja.
Gaya gravitasi mengakibatkan dua benda saling mengorbit satu sama lain, dengan benda yang massanya lebih kecil akan mengorbit benda yang massanya lebih besar. Beda dengan gaya gravitasi, gaya elektromagnetik menyebabkan dua benda bermuatan berbeda saling tarik-menarik dan bermuatan sama saling tolak-menolak.
Jadi beda, ya. Gravitasi urusannya dengan massa, kalau elektromagnetik urusannya dengan muatan listrik.
Untuk lengkapnya, bisa lihat di sini.
https://youtu.be/NcnZ2AigrCs
.
Fun fact:
Tahukah kamu, planet Jupiter ternyata gak mengorbit matahari. Lho, lantas mengorbit apa? Ada yang tahu?

View more

(Oh ya, sebelum saya lupa lagi, saya cuma mau bilang kalau saya juga gak percaya dengan motivator beserta buku-buku mereka dan ayurveda.)
.
Forward time-travel, percaya. Karena memang bisa. Backward time-travel, itu yang tidak mungkin. Kita hidup dalam dimensi di mana waktu berjalan linear; kita adalah tokoh di dalam komik yang ceritanya akan berjalan terus dari halaman 1 sampai 100 dan kita tidak bisa kembali ke masa lalu, entah ke halaman 59 atau ke awal.
Terus kok forward time-travel itu mungkin?
.
Sebelumnya, sudah ada gambaran tentang konsep ruang dan waktu? Kalau belum, coba cek ini: https://ask.fm/diahayulhs/answers/148727541963. Dari sini kita ngerti bahwa materi bermassa akan menyebabkan lengkungan ruang dan waktu (spaceTIME curvature), lengkungan ini yang kita sebut sebagai GRAVITASI.
Semakin besar massanya, semakin dalam lengkungannya. Ibaratnya, kamu menaruh bola besi 10 kg ke atas bentangan kain, pasti lengkungannya sangat dalam dan beda dengan lengkungan akibat bola pingpong. Semakin besar massa, semakin 'dalam' spaceTIME curvature, semakin terpengaruh waktu di dalamnya.
.
Artinya apa? Gravitasi memengaruhi waktu. Gampangnya: gravitasi menyebabkan waktu berjalan lebih lambat (https://ask.fm/diahayulhs/answers/148809422027).
Fenomena ini disebut time dilation. Inilah kenapa berada di dekat black hole akan membuat waktu berjalan JAUH lebih lambat. Pasalnya, massa black hole yang luar biasa besar menyebabkan spacetime curvature yang sangat 'dalam', sehingga time dilation-nya juga esktrem.
Oke, sekarang kamu sudah ngerti tentang time dilation. Kita lanjut.
.
Satelit ISS di ruang angkasa sana jauh dari pusat gravitasi di inti Bumi, beda dengan kita yang ada di permukaan Bumi dan lebih besar kena pengaruh gravitasi. Kita dan satelit ISS juga mengalami dilatasi waktu. Kalau hari ini kamu berangkat ke satelit ISS jam 9:00 lalu mengorbit di sana, ketika kembali, jam yang kamu pakai akan jadi 38 mikrosekon lebih cepat daripada jam saya. Karena perbedaan gravitasi antara saya di Bumi dan kamu di ISS, kamu sudah berhasil time-travel 38 mikrosekon ke masa depan. Kalau kita lahir bersamaan, kamu akan jadi 38 mikrosekon lebih tua dari saya.
.
Itu baru di orbit satelit. Sekarang bayangkan ada sebuah supermassive black hole dengan massa milyaran kali massa matahari. Tanggal 10 Mei 2018 kamu ke sana. Karena gravitasinya ekstrem, waktu di sana akan berjalan JAUH LEBIH LAMBAT daripada di Bumi yang gravitasinya tidak sebesar itu. Ketika kembali ke Bumi, di sini mungkin sudah tahun 2030. Voila, time-travel!
.
Tambahan, saya mau bahas ini tapi karakternya terbatas. Time travel juga bisa terjadi kalau kamu bisa bergerak dengan kecepatan cahaya (299.792 km/s). Tapi sayangnya, ini tidak mungkin. Materi yang bisa bergerak dengan kecepatan segitu, mathematically speaking, adalah materi dengan massa 0 (dan massa 0 adalah tidak mungkin).
Lagipula, manusia tidak akan kuat menahan beban time-travel. Otak kita masih primitif untuk pengalaman itu.

View more

Just in case you didn't know, possible means 'mungkin' in Bahasa Indonesia.
How possible is it to transfer our consciousness into a machine? For now, it's nearly impossible. There's still a lot of issues that we have to deal with. How do we preserve a human's brain for years? How do we connect it to a machine?
Even if we know how to connect our brain to a machine, we have another problem: we've already known that our brain is the center of our body, the organ that gives commands to you to move, open your mouth, talk, run, walk, etc. But what about our ability of being happy, sad, stressed out, in love, sexually aroused, basically everything that's controlled by hormones and neurotransmitters? Remember, the brain isn't working alone, all by itself.
.
So we're not only dealing with the central nerve system here, we're also facing the challenge of re-creating a human's emotion.
Aren't we dreaming of transferring our consciousness to a machine in order to live forever? So we'll be able to resurrect as a human? What's the point of being a human (even in a body of a machine) if we can't feel anything due to the fact that the brain no longer can produce serotonin, dopamine, oxytocin, even the stress hormone, cortisol?
And how do we make hormones? With lipid, fat. How do we get it? By eating food using our mouth, down to the esophagus to our stomach. We digest fat, absorb it in the intestines, blood carries it to the adipose tissues, and there it is: fat, the macronutrient that we need to make hormones and myelin, the lipid-rich substance that insulate the axons of our nerve tissues.
So, that's it. The brain doesn't work alone and we're still far, so far away from this shit.

View more