AYU LHS

- Kira-kira bakal setia gak sih?
Yha, saya gak tahu. Saya gak pernah kenal sama pacarmu. Kamu dong yang analisis sendiri, pacarmu kayak gimana orangnya.
Oh, satu lagi. KAMU sendiri gimana? Kira-kira bakal setia gak sih?

---

- Kalian kan tahu kerja di atas kapal itu gimana.
Nggak tahu dan nggak mau menggeneralisasi.

---

- Dan gak akan pulang.
Ini cuma contoh ya. Salah satu teman dekat saya, ayahnya (alm.) kerja perkapalan sebagai nakhoda. Ya memang jarang pulang sih, sekali pulang bisa setahun sekali. Bisa dua tahun sekali. Belum lagi risiko pekerjaan. Beliau pernah mengalami kecelakaan kapal (kalau gak salah, kebakaran) dan hanya beliau serta seorang ABK-nya yang selamat. Ditambah lagi, teman saya ini gak bisa menghubungi ayahnya kapan aja dia mau. Kurang-lebih begitu.

---

- Mending udahin aja apa gimana.
Kamu ambil kertas dan pena, tulis besar-besar: Plus-Minus Pacaran LDR Terpaut Samudera. Bikin poin-poin plus, bikin poin-poin minus. Bandingkan, lihat sendiri mana yang lebih banyak untung daripada ruginya. Terus, jangan egois, this world doesn't revolve around you. Jangan cuma kebayang kemungkinan jelek-jeleknya pacarmu aja. Siapa yang jamin kamu bakal setia ditinggal pacar mengarungi lautan?
.
.
.
.
.
Tapi, pssst, dengar-dengar sih penghasilan dari kerja perkapalan itu bisa bikin keluargamu kelak sejahtera. Itu pun kalau kalian langgeng sampai menikah. Jadi yah, pikirin matang-matang, ya.

View more

Halo, Anonim.
Kamu pernah dengar tentang resistensi antibiotik? Atau mungkin, kita semua lebih akrab dengan istilah 'resistensi obat'. Resistensi artinya ketahanan; ini berarti, bakteri menjadi tahan terhadap antibiotik. Lho, kok bisa? Padahal antibiotik dibuat untuk membunuh bakteri?

---

Begini, setiap organisme tersusun dari DNA, termasuk bakteri. Ketika manusia menggunakan antibiotik untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, DNA bakteri akan bermutasi supaya bisa bertahan dari serangan antibiotik. Bakteri, melalui proses konjugasi, kemudian akan meneruskan DNA yang sudah bermutasi ini kepada bakteri lain sehingga resistensi mereka terhadap antibiotik akan terus menyebar. Penyebaran antarbakteri seiring waktu akan berkembang menjadi antarorganisme. Lalu kalau sudah menyebar, bagaimana? Bukan tidak mungkin antibiotik yang tadinya bisa menyembuhkan penyakit dengan cepat malah berkurang keampuhannya. Bahkan, resistensi antibiotik disebut-sebut bisa menjadi penyebab berakhirnya era pengobatan modern walaupun yah... kita masih cukup jauh dari semua itu.

---

Terus, apa hubungannya dengan penggunaan antibiotik yang salah? Kenapa kamu harus menghabiskan antibiotik yang diresepkan oleh dokter? Karena dokter meresepkan belasan butir antibiotik untuk penyakitmu bukannya tanpa alasan. Itu ditujukan untuk membunuh habis seluruh bakteri yang menginfeksi tubuhmu, sampai tuntas. Kalau antibiotiknya tidak dikonsumsi sampai habis, itulah yang turut menunjang terjadinya resistensi antibiotik. Inilah penyebab kenapa antibiotik yang dulu begitu mujarab karena bisa menyembuhkan radang tenggorokanmu dalam semalam rasanya kok jadi tidak seajaib dulu.

---

Lalu, tahukah kamu apa lagi bentuk kesalahan penggunaan antibiotik? Kita banyak menggunakan antibiotik untuk menangani masalah sesepele flu. Padahal, flu disebabkan oleh virus, bukan bakteri. Menggunakan antibiotik untuk menangani penyakit yang disebabkan oleh virus malah lebih banyak dampak buruknya karena kamu menyerang musuh dengan senjata yang salah.

---

Oleh karena keterbatasan karakter, saya gak bisa menjelaskan banyak-banyak. Sebagai gantinya, ada sedikit bacaan dan video dari tentang seluk-beluk resistensi antibiotik. Semoga bermanfaat untuk kita semua agar kita bisa lebih bijak dalam menggunakan antibiotik yang selama beberapa puluh tahun terakhir ini rasa-rasanyanya digunakan secara mubazir.

---

http://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-41458426

---

https://youtu.be/xZbcwi7SfZE

View more

Ikuti langkah-langkah berikut secara berurutan:
1. Sadarlah bahwa baper, sesuai dengan porsinya, adalah hal yang normal.
2. Kalau kamu bertanya-tanya pada diri sendiri apakah kamu sedang baper, tentukan jawabanmu sekarang juga.
3. Jangan denial. Denial adanya di Wanna One. *tratakdungcess*
4. Oke, kamu sedang baper. Dua-tiga hari, wajar kok. Setelah itu, kamu punya dua pilihan: mau menye-menye terus kayak ABG labil tanpa tujuan atau mau menjalani hidup seperti biasa?
5. Kamu memilih menjalani hidup seperti manusia biasa, tapi gak memungkiri bahwa masih agak baper? Ya udah, kurang-kurangi stalking, kurang-kurangi ngomongin tentang dia dengan teman-temanmu, kurang-kurangi main medsos dan jadilah lebih aktif. Ambil snack favoritmu, pilih film-film horor terseru tahun ini, nontonlah yang banyak, hibur dirimu. Niscaya, walaupun baper kamu akan tetap waras dan sadar bahwa baper bukanlah suatu hal yang mesti digembar-gemborkan.

View more

Saya mau share kebiasaan keluarga saya pada malam tahun baru aja, ya.
Jadi, rumah saya itu gak ada atap gentingnya. Di paling atas itu, ada ruang terbuka yang dikelilingi balkon setinggi perut. Kami gak pernah sekalipun beli kembang api, petasan, terompet, ataupun atribut tahun baruan lainnya (karena kata Bapak, sayang). Tapi setiap malam tahun baru, kami biasanya ke lantai paling atas buat lihat kembang api. Orang-orang di rumah itu gampang ketiduran semua, jadi biasanya saya yang jaga ronda sampai jam 12 malam, nanti saya yang bangunin adik-adik. Kadang kami nyiapin eskrim di freezer, jadi bisa lihat langit malam penuh kembang api sambil makan eskrim. Terus kira-kira, lima belas sampai dua puluh menit kemudian, kami turun lagi ke bawah. Lalu ngapain? Ya tidur, menjalani hari seperti hari libur biasa.

View more