AYU LHS

Ini pertanyaan sulit.
Aku sendiri masih sering nanya diri sendiri tentang ini, dan belum juga dapat jawabannya.

---

Pernah beberapa kali, aku ngotot kalau diriku adalah orang musim panas. Ternyata gak gitu, sebab kalau lagi panas-panasan latihan MB pun aku masih sering ngeluh. Dan sebelnya, pigmen melanin di kulitku kayaknya gercep banget... panas sedikit aja, kulitnya langsung iteman.
Pernah juga, aku ngotot kalau diriku adalah orang musim dingin. Ternyata gak gitu juga, sebab AC tujuh belas derajat aja udah bikin pengin pipis berapa menit sekali. Malahan akhir-akhir ini, nonton di bioskop sembilan puluh menitan aja udah gak kuat sama kebelet pipisnya.

---

Tapi sebenernya, pertanyaan "kamu jenis orang musim panas atau musim dingin" harusnya mah gak berlaku di Indonesia, sebab di Indonesia kan gak ada musim panas atau musim dingin, adanya musim kemarau dan musim penghujan. Kalau di antara dua itu, jelas kusuka musim penghujan. :)

---

Soalnya, hujan biasanya secara gak langsung bakal menyeleksi siapa yang cukup tangguh buat menerobos lebatnya dan siapa yang lebih suka diam nunggu reda.

View more

*mengubah

---

Gak. Aku gak menyesali apa yang ada saat ini.

---

Tapi, kalau bisa terlahir kembali, pengin juga sih jadi manusia biasa yang gak kebanyakan nyinyir dan ngomentarin segala hal. Capek juga, walaupun sensasi menyenangkannya lebih banyak.

---

Terus kalau bisa, pengin jadi manusia yang gak kebanyakan mikir secara otomatis. Aku pernah kan tuh naik roller coaster, yha temenku mah jejeritan girang. Aku jejeritan sih, cuma di kepala langsung mikir banyak hal macem ini berapa meter dari tanah, ini berapa kecepatannya, ini kalau tetiba sabuk gue lepas maka gue akan melayang ke mana, berapa persen risiko rambut gue nyangkut, dan sebagainya. Begitu pun kalau lagi naik water slide. Pernah juga nangis gara-gara apa gitu, tapi nangisnya gak puas sebab dalam kepala otomatis muncul pertanyaan kenapa gue nangis, emang dari skala 1-10 seburuk apa sih masalah ini, apa yang bakal orang bilang kalau liat gue nangis.

---

Because, you know, my life is dominated by insecurity.

View more

terlihat seperti itu), tapi cm pengen ngasi perspektif yg lain aja ke ayu hehe. Walaupun gue yakin lu bakal tetep sama pendirian lu sih wkwkwkwk:")

---

--

---

Wkwkwk makasih banget ta, buat perspektif barunya. Seru nih emang kalau ngomongin urusan selingkuh-selingkuhan. Ew, denger kata 'selingkuh' aja gue udah jijay(?).

---

Yap, gue memang superduper kejam dan gak pakai toleransi lagi kalau udah urusan selingkuh. Alasannya sesederhana karena, para pelakunya (oh yes, pelaku) gak menghargai hubungan yang dia jalani itu. Padahal di luar sana, ada banyak banget pasangan yang gak bisa bareng-bareng selamanya. Entah, tapi yang jelas ada orang-orang yang ditinggal mati pasangannya, pasangan yang gak bisa menikah karena restu orang tua, pasangan yang terhalang isu perbedaan agama, pasangan yang terbentur aturan adat-istiadat, pasangan yang apa-apanya udah sama semua sampai-sampai jenis kelaminnya juga sama... oh ya, ada banyak banget kisah di luar sana, dan gue prihatin ketika masih ada fuckboy dan whoregirl yang dengan gampangnya selingkuh sana-sini. Yha kita selama ini ngomong, "Lo hambur-hamburin uang mulu, gak kasihan sama kaum dhuafa?" tapi terus selingkuh... yha bodo amat.

---

Selingkuh urusan celana dalem, gak setia berkaitan dengan komitmen. Padahal orang kalau mau nikah kan butuh komitmen, ya? Yha kita nikah kan idealnya gak setahun-dua tahun, tapi sampai puluhan tahun. Eh, balik dulu ke pertanyaan dasar: emang kalian gak mau nikah? Nah gini, dalam pernikahan yang berlangsung puluhan tahun, cinta cuma beberapa persen, cuma trigger, cuma fluktuasi dopamin, oksitosin, dan kawan-kawannya. Sisanya? Komitmen, anak, tanggungjawab menafkahi/mengurus keluarga, tanggungjawab moral, kehidupan seks....

---

Nah, ini nih, celana dalem. Ironisnya, padahal seks bukan bagian dari cinta, ta. Gue rasa artikel yang Masta baca tentang perselingkuhan suami-istri deh, di mana para pelakunya udah mapan secara seksual. Nah terus gimana dong dengan yang selingkuh tapi gak sampai begituan? Berarti kenapa? Ya karena gak setia. Kenapa gak setia? Karena lemah komitmennya. (Or simply because they are jerks.)

---

Itulah kenapa kalau di sini ada dua faktor penyebab selingkuh, yaitu urusan celana dalem dan komitmen, justru menurut gue mereka gak terpisahkan dan malah saling berhubungan. Yha sesederhana ini deh alurnya:

---

[gak setia] > [komitmen jadi lemah] > [selingkuh]

---

Ya gini aja lah, kalau belum siap berkomitmen dan masih punya mental selingkuh, mending gak usah menjalin hubungan dulu. Tau gak, seseorang pernah cerita ke gue kalau dia punya temen (cewek) yang gak bisa cuma punya pacar satu. Padahal anaknya kalem. Alasannya, sepenangkap gue, karena satu pacar pasti ada kurangnya dan pacar kedualah yang menyempurnakan. Terus gue sebel, lah nanti doi langsung mau kawin sama dua orang? Haha.
Yaelah. Gak tau karma dia.

---

Sebagai penutup... ya, memang orang hidup dengan caranya masing-masing, tapi manusia yang masih jernih otaknya idealnya berusaha mencegah hal-hal amoral.

View more

Menurutku, nggak.
It's nice to know what kind of things that really turn you on. Apalagi kalau kamu sudah menginjak usia yang mapan untuk aktif secara seksual. Terlepas dari kamu sudah menikah atau belum, dan terserah lah perihal seks karena semua orang punya prinsipnya masing-masing terkait hal ini.

---

Kurasa, setiap orang punya tendensi dalam fetish-nya masing-masing (btw, 'fetish' tuh bahasa Indonesia-nya apa ya, heheu.). Manusia kan beragam, berwarna-warni, mulai dari yang biasa-biasa aja sampai suka hal-hal yang tak biasa macam pecut dan ikat sana-ikat sini bak Christian Grey di Fifty Shades of Grey. Karakter Grey memang fiktif, tapi kita gak boleh memungkiri bahwa ada banyak Grey di luar sana, baik yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan.

---

Btw, seks itu salah satu kebutuhan dasar yang ada pada hierarki Kebutuhan Dasar Manusia-nya Maslow. Dan setahuku, sama halnya dengan cara makan kita yang berbeda-beda, setiap orang juga memiliki interpretasi yang berbeda tentang seks. Setiap orang juga punya cara yang berbeda dalam menjalani definisi operasional seks. Yha aku sih gak tau gimana, kan belum pernah.

---

Cuma ya gitu, laki-laki biasanya cenderung lebih terbuka kalau ngomongin beginian. Liat aja, siapa yang lebih banyak dirty jokes-nya, laki-laki atau perempuan? Coba perempuan ngeluarin dirty jokes, kalau gak dibilang sange ya cabe-cabean. Budayakah akar dari semua ini?
Agak aneh sih, kasarnya tuh kayak, kok cowok doang yang boleh sange?

---

(LOL.)

---

Ya gitu sih. Don't limit yourself just because you're a woman. Siapa tahu fantasimu bisa berbuah Fifty Shades of Grey New Generation.

---

Yaelah New Generation udah kayak SIAK NG.

View more