Kenapa why selalu always? Karena because tidak pernah never. #lamejokesftw
wehehe i'm not trying to underestimate K-Pop. Eh visual key? i love Deluhi. They sounds so metalcore
Hahah I know, I was generally talking to people out there who spontaneously mock K-pop as soon as they hear the word. . Deluhi's debut song was the best from them. It's sad that they've already disbanded. Their songs were good.
Are you a good bro/sis?
I am a good boy~ I am a good good~ . Yah, nyanyi kan.
kalian suka kesel gak sih, kalau misalkan gaya kalian itu ditiru sama temen kalian sendiri tp gak deket2 bgt sekedar kenal gitu. dari segi manapun loh yaa nirunya gacuman satu segi doang. dari hal kecil sampai yg terbesar. Kesel gak?
Untungnya, saya kumal dan tidak stylish, jadi gaya saya tidak pernah ditiru orang. . Error 404: nggak bisa relate.
Waw, cepat sekali kamu nge-stalk aq ya. . Hahahah, iya. Suka banget Nightmare. Tau Nightmare, Ta? Doi yang ngisi OST Death Note makanya gue jadi suka. Pernah juga the GazettE, Versailles, Deluhi, dll. tapi sudah banyak lupa. :(
Do you pay attention to the lyrics of songs? What is your favorite one?
The best thing about tonight's that we're not fighting It couldn't be that we have been this way before I know you don't think that I am trying I know you're wearing thin down to the core . But hold your breath . Because tonight will be the night that I will fall for you Over again Don't make me change my mind . Or I won't live to see another day I swear its true Because a girl like you is impossible to find You're impossible to find
what is your favorite music genres ? let's share !
I used to like Visual Kei before I found K-pop. . Please don't underestimate K-Pop, it's more than just a bunch of oppas dancing to an autotuned song. If you know only SJ, EXO, BTS, Blackpink, or any mainstream groups you saw on the global chart, you know nothing but only the tip of an iceberg.
Dan sebetulnya, gue gak kebayang masa bakalan kaya apa dunia seperti itu. Tidak ada emosi? Dingin dan kelam. Penuh sandiwara. Ah, tapi kok gue malah sepertinya ingin tinggal di dunia semacam itu ya...
#tidak perlu dibalas #lagi tidak jelas #maapkan heu
Tapi, patut dicoba. Jadi kalau ada sopir angkot yang ngajak ribut di jalan, ibu-ibu KRL Commuter Line yang rusuh, gue tidak perlu repot-repot merasa bete. Ahahahah, maklumi temanmu ini ya.
By the way, I don't think they'll making love/loving someone, because why would they? Buat apa repot2 terjebak dalam hubungan percintaan atau semacamnya, toh perasaan bahagia bisa dibeli. Iya gak sih? Orang tuh jatuh cinta biar bahagia kan? Apa salah ya pemikiran gue...
Bagaimanapun, jatuh cinta adalah trik tubuh manusia untuk memenuhi tujuan biologis yang sebenarnya: bereproduksi. So we're probably still gonna fall in love, have sex, etc. but we have to pay extra money to experience happiness in the relationship. . You know what, this is a great idea for an original fiction. I may consider writing the story on Wattpad.
Wkwkwk, bukannya kalo begitu industri perfilman ga bakal laku ya? Karna ya, gatau sih. Untuk apa mereka ngejual filmnya? Toh perasaan senang/sedih sesudah menonton film, bisa dibeli. Tapi yah, tidak tahu juga sih. Ah, w ngomong apa.-_-
Heheheh, thanks, Ta. 😆Menjawab pertanyaan Masta selanjutnya, ya, ada yang membeli perasaan sedih. Malahan, semua jenis perasaan itu banyak dibeli oleh industri perfilman dan teater supaya aktornya bisa lebih kece.
tanggapan kalian saat ada perempuan ga perawan karena dia dulu bego karena cinta jd relain semuanya, tp dia ingin berubah dan udh putus jg sm cowonya. gimana tanggapannya? ada ga ya laki2 yg mau nikah sm dia, dia udh ngerasa gagal dlm hdp, jd kdg ada pikiran buat ga nikah
Balik lagi sini ke question box saya kalau colokan di kepalamu sudah nggak konslet.
kak,kok bisa pintar banget? bagi tipsnya!!
Saya moderat, nggak pintar-pintar amat.Daripada fokus menjadi pintar, ada baiknya kamu lebih fokus untuk menjadi orang berwawasan luas supaya diajak ngobrol apa aja asyik. Dengan begitu, orang pun akan senang berada dekat kamu. Tapi, perlu diingat juga, seseorang nggak akan bisa sepenuhnya piawai dalam segala hal. Semisal saya yang paling girang diajak ngobrol tentang astronomi dan patopsikologi tapi giliran ngomongin ilmu sosial paling nggak ngerti.Oh, ya; baca. Baca nggak mesti melulu soal buku, baca apa pun. Baca artikel online, baca surat kabar harian, baca buku puisi, baca novel betulan, baca novel teenlit cheesy, 'baca' video YouTube, baca lirik, baca fenomena alam, baca gestur tubuh orang, dan lain-lainnya. Pintar itu kan nggak cuma perihal akademis.Btw, soal video YouTube, channel-channel ini favorit saya banget. https://www.youtube.com/watch?v=J0ldO87Pprc https://www.youtube.com/watch?v=mxhxL1LzKww https://www.youtube.com/watch?v=hebGhsNsjG0 https://www.youtube.com/watch?v=g6piCiaGMZs https://www.youtube.com/watch?v=SpJq4G91Lp8Masih ada lagi, tapi nanti spam, heheh. Pokoknya, jangan cuma nontonin vlog orang doang.
Bayangkan kalau manusia harus membeli perasaan(senang, sedih, marah, kecewa dsb) untuk merasakan, seperti apakah dunia dan manusia dalam bayanganmu?
Perasaan senang adalah yang paling laris manis (dan paling mahal) di pasaran. Semua orang berlomba-lomba untuk menjadi senang. Orang yang terbelit utang tidak mau merasa khawatir, maka dia membeli perasaan senang yang varian harganya paling murah. IP anjlok? Tidak perlu khawatir, beli saja perasaan senang di toko obat terdekat, jadikan bubuk, bubuhkan ke minuman Bapak.Bebas dari rasa sedih. Orang-orang tidak perlu repot-repot menimbang-nimbang apabila ingin putus dari pacarnya. Toh, dia tidak akan merasa sedih, karena untuk merasa sedih pun harus bayar. Begitupun orang-orang yang baru ditinggal wafat anggota keluarganya; tidak ada yang menangis sesunggukan, tidak ada yang meraung-raung.Perasaan marah banyak dibeli orang yang sedang bodybuilding, atau dibeli oleh pihak yang manage atlet. Dengan stok perasaan marah yang lebih banyak, adrenaline rush yang lebih kuat, atlet bisa lebih tahan banting dan power yang mereka miliki turut bertambah besar.Sementara itu, stok perasaan kecewa menumpuk di apotek.
Gak mau ah. Saya mau cerita aja. Nemu game baru, dan lumayan asyik buat santai atau kalau sedang di dalam kereta. Namanya Bio Inc. Sederhananya, game ini tuh semacam simulasi jadi penyakit gitu. Lho, kok jadi penyakit? Iya, soalnya di sini goal-nya adalah untuk membunuh si pasien lewat penyakit, faktor risiko, dan faktor-faktor penghambat kesembuhan. Diawali dengan individu sehat, kemudian kumpulin bio point untuk mengembangkan penyakitnya. Ada beberapa sistem tubuh yang dapat diserang: kardiorespiratori, pencernaan, saraf, muskuloskeletal, ginjal, dan sistem imun. Bisa tambah faktor risiko juga, semisal si pasien ini perokok, dan sebagainya. Kalau 'beruntung', akan ada semacam 'wheel of fortune' kalau dia pelaku unsafe sex.Lama-kelamaan, sistem-sistem tubuh si pasien akan terus berkurang sampai akhirnya shut down. Nah, tugas kita ini untuk bikin semua sistemnya kolaps sebelum dia recovery 100%.Skenarionya banyak; ada yang gaya hidupnya sedenter, ada yang sistem imunnya kuat, bahkan ada atlet yang physically fit. Terus, gimana cara matiin atletnya? Saya kasih kasus kanker di sistem pencernaan, karena sistem kardiorespiratorinya kuat.Overall, game yang sangat menarik, dan sedikit-banyak turut menyindir kita yang main, heheheh.Btw, mau upload gambarnya tapi entah kenapa malah error. 😓
Hati yang tugasnya mendetoksifikasi dan mengemulsikan lemak, sehat-sehat aja.Tapi kalau 'hati' yang ada di sistem limbik, yang mengatur apa yang kita sebut sebagai 'perasaan', well... nggak terlalu baik.Saya lagi terombang-ambing.
Yang cerdas. Idealis? Iya, makin ke sini saya makin sadar bahwa akar dari kesempurnaan pasangan adalah kecerdasan.Saya ingin, misal pasangan saya sedang jenuh dan kepikiran untuk selingkuh, dia cukup cerdas untuk menyadari bahwa itu kelakuan bodoh.Saya ingin ketika anak-anak saya kelak mengajukan pertanyaan aneh bahkan trivial, ayahnya bisa menjawab.Saya ingin ketika tiba waktunya kami sedang pusing mengurus keuangan keluarga, kami bisa bekerjasama memecahkan masalah tersebut.Saya ingin pasangan saya terbuka pikirannya. Yang berduit, yang saleh, eh tapi ikut aksi 212 mah ngapain.