kakak, misalnya ada org punya mimpi, mimpi itu cuma bs didapet dgn 3x kesempatan (mutlak), org itu berhasil di kesempatan ketiga. dia bukan loser kan? lalu, apa yg bs dibanggain dari dia dibanding org yg bs dpt in mimpi dia di kesempatan pertama atau kedua? semangatnya kan?
Mari kita sebut orang yg langsung berhasil di kesempatan pertama dengan Budi dan orang yg baru berhasil di kesempatan ke-3 sebagai Ani <-- iya, pengaruh buku teks jaman dahulu kala
Jelas, Ani tentu punya semangat juang yg lebih tinggi dan nggak gampang putus asa dibanding Budi. Selain itu, pengalamannya juga pasti jauh lebih banyak. Kalau misalnya untuk naik ke level selanjutnya itu harus menggunakan jalan Z, nah si Budi sekali coba langsung ketemu jalan Z, sementara Ani harus nyoba jalan A, B, C, dst dulu baru sampai ke jalan Z setelah 26 kali mencoba. Budi untung di waktu karena bisa mulai level selanjutnya duluan dari Ani, tapi apakah kita bisa bilang Ani rugi? Nggak juga. Ani bisa jadi terlihat rugi waktu karena mulainya telat, tapi dia jadi udah pernah nyobain 26 jalan kan. Siapa yang tahu di level selanjutnya justru Ani yang naik level duluan dari Budi karena dia udah pernah nyobain 26 jalan itu.
Trus lagi, orang kayak Ani biasanya lebih bisa menolerir kegagalan. Dia nggak akan terlalu merasa dunia akan kiamat kalo gagal karena dia udah pernah gagal sebelumnya.
.
Orang yang baru berhasil di kesempatan ke-3 nggak berarti kurang berharga dari orang yang langsung berhasil di kesempatan pertama, tetapi nggak juga berarti lebih berharga. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, saya rasa nggak perlu dibanding-bandingin. Tapi dua-duanya nggak ada yg pantas disebut loser. Bahkan orang yg tetap belum berhasil di kesempatan ke-4 pun nggak pantas disebut loser. Loser itu kalo baru gagal sekali trus nyerah nggak mau nyoba lagi..
Jelas, Ani tentu punya semangat juang yg lebih tinggi dan nggak gampang putus asa dibanding Budi. Selain itu, pengalamannya juga pasti jauh lebih banyak. Kalau misalnya untuk naik ke level selanjutnya itu harus menggunakan jalan Z, nah si Budi sekali coba langsung ketemu jalan Z, sementara Ani harus nyoba jalan A, B, C, dst dulu baru sampai ke jalan Z setelah 26 kali mencoba. Budi untung di waktu karena bisa mulai level selanjutnya duluan dari Ani, tapi apakah kita bisa bilang Ani rugi? Nggak juga. Ani bisa jadi terlihat rugi waktu karena mulainya telat, tapi dia jadi udah pernah nyobain 26 jalan kan. Siapa yang tahu di level selanjutnya justru Ani yang naik level duluan dari Budi karena dia udah pernah nyobain 26 jalan itu.
Trus lagi, orang kayak Ani biasanya lebih bisa menolerir kegagalan. Dia nggak akan terlalu merasa dunia akan kiamat kalo gagal karena dia udah pernah gagal sebelumnya.
.
Orang yang baru berhasil di kesempatan ke-3 nggak berarti kurang berharga dari orang yang langsung berhasil di kesempatan pertama, tetapi nggak juga berarti lebih berharga. Masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri, saya rasa nggak perlu dibanding-bandingin. Tapi dua-duanya nggak ada yg pantas disebut loser. Bahkan orang yg tetap belum berhasil di kesempatan ke-4 pun nggak pantas disebut loser. Loser itu kalo baru gagal sekali trus nyerah nggak mau nyoba lagi..
Liked by:
aro
alika mutiara