annisa

Ini pas Nisa lagi sensitif, Kuki gak peka kalo mamanya lagi sensitif. Pagi-pagi pas Nisa ngasih jaket...

---

“Kak, pake jaket ya ke sekolahnya. Dingin”

---

“Mah, aku gak mau pake jaket yang itu” Kata Kuki sambil makan sarapannya cepet-cepet.

---

“Kenapa?”

---

Udah kedengeran nada sedih di suara Nisa bikin Dyo sama Chanu langsung melempar pandang ke Kuki. Tapi Kukinya gak nyadar.

---

“Gak suka warnanya, biru muda banget.” Jawab Kuki cuek, “Aku maunya yang item aja”

---

Dyo deham. Sengaja. Tapi Kuki masih gak nyadar.

---

“Aku berangkat duluan ya” Kata Kuki buru-buru.

---

Terus pergi. Salim ke mama papanya juga kilat. Bikin mamanya tambah sedih.

---

Jaket yang tadi disodorin mamanya juga ditinggalin di atas kursi.

---

Kayaknya airmata Nisa udah netes disitu.

---

Yang jelas Dekuki baru jalan beberapa langkah dari rumah, hpnya udah geter.

---

---

1 message received

---

Dekchanu: ‘Kak. You fool’

---

Gak lama papanya nelepon.

---

“Nanti malem papa mau ngomong”

---

---

Malemnya Nisa jadi pendiem. Ke dekuki juga gak ngomong sama sekali. Tapi yang Nisa gak tau, malem pas Nisa udah bobo, Dyo sama Dekuki ngobrol serius berdua.

---

---

Besoknya pas Nisa di kantor, jam istirahat siang. Baru juga Nisa mau turun ke bawah ngambil katering eh temen sebelah meja Nisa yang baru dari bawah dateng bawa kotak makan gede, hah.. kotak makannya kayak kenal.

---

“Bu Annisa nih ada yang nitip tadi di bawah buat Bu Annisa katanya”

---

“Ini... apa”

---

“Makan siang”

---

Nisa bingung, tapi di atas kotak makannya ada kertas..

---

Pas kertasnya dibuka, tulisannya: ‘Mah, maafin aku ya’ sama emoji sedih.

---

Nisa: “Ini yang ngasihnya....”

---

Temen Nisa: “Anak SMP tadi Bu, pake jaket biru muda”

---

Jaket biru muda.

---

“Kayaknya anaknya Bu Annisa deh”

---

Temen guru yang lain: “Iya itu anak Bu Annisa, yang pake jaket biru muda tadi kan? Yang ganteng”

---

---

HUHUHUHU DEK.

View more

HUHUHU meskipun gue biasa aja sama bunga dan coklat (plis menurut gue lebih romantis dia bawain buku aja)

---

Tapi pernah kok. Cekidot.

---

Bawain bunga? Pernah waktu itu, tau-tau pulang nyodorin mawar sebuket, Nisa udah menatap heran dan kayaknya udah tercetak tulisan ‘Tumben???’ di jidat Nisa ketika dia bilang: “Tadi di jalan pulang ada florist baru, keliatannya bagus”

---

ALASAN BELINYA GAK ADA YANG LAIN YO???

---

Tapi justru aneh kalo dia bilang “Soalnya liat mawar inget kamu” Hmm tidak ada itu dalam kamus dia. Nisa sih seneng-seneng aja, bersenandung sambil menyiapkan vas.

---

E terus dia bilang, “Aku nanya tadi sama mbaknya ada mawar biru apa nggak. Kata mbaknya gak ada”

---

Nisa senyum. Hehehe. Justru malah itu yang bikin romantisnya.

---

---

Beliin coklat? Ini sih sering, soalnya Nisa suka banget sama coklat. Pas Nisa lagi stress membereskan berbagai perangkat pembelajaran di depan laptop dan tidak bergeser sama sekali dari posisi kecuali pipis, ntar dia suka tiba-tiba naro coklat. Gak ngomong apa-apa cuma ngusek-ngusek rambut doang, suruh dimakan dulu coklatnya. Ntar Nisa makannya sambil nangis karena kerjaannya belom selesai, baru dia turun tangan. (hahaha)

---

Atau nggak pulang kantor bawa Ice Chocolate Dunkin sama Triple Choco. Kalo dekuki nyomot yang triple choco, langsung deh Dyo: “Kakak, kan kakak udah papa beliin yang blueberry, yang coklat buat mama”

---

Huhuhu.

---

---

Bawain mangga? Nggak. (sensitif sama mangga) (lho)

---

---

Tapi di atas semua, ini adalah yang paling telak.

---

Aku gak perlu dibawain apa-apa. Mau ini aja cukup:

---

---

“Nis? Kok ketiduran di sofa lagi?”
“Nunggu aku ya?”
“Kan udah aku bilang nunggunya di kamar aja”
“Dengerin apa sih coba” (nyopot sebelah earphone) (masang ke kuping dia sendiri)

---

Terus ngegenggam tangan. (JANGAN PINGSAN DULU NIS, BELOM SELESAI NGETIKNYA)

---

“Anak-anak hari ini gak bandel kan?”
“Kangen aku gak?”

---

Beberapa detik kemudian itu tangan pasti udah ditarik terus dicium.

---

Dan beberapa detik kemudian Annisa merasa seperti menyatu dengan udara.

View more

HEHEHE.
Pajero sport yang ada sunroofnya.

---

Selain karena ini mobil keluarga yang muat banyak, Dyo juga seneng sama mobil ini bikoz keliatannya macho.

---

Pajeronya yang ada sunroofnya.

---

Waktu pertama beli, alesannya dia:”Biar anak-anak bisa main Nis, nyembulin kepala dari sunroof”

---

PADAHAL KENYATAANNYA:

---

Dekuki berisik mau nyembulin kepalanya gak boleh sama papanya.

---

“Dek, ngapain sih”
“Nanti rusak joknya kena lutut kamu”

---

Sekalinya diizinin, gak boleh lama-lama.

---

“Udah dek, bentar aja”
“Malu diliatin orang”

---

Yha.

---

Alasan ada sunroofnya itu sebenernya biar diizinin beli aja sama Nisa, soalnya mahal takut gak Nisa izinin.

---

---

Posisi duduknya selalu sama kok (ya iyalah)

---

Dyo di kursi pengemudi, kalo mobil lagi berhenti karena macet atau lampu merah sering liatin anak-anaknya di belakang dari spion, terus tangannya suka terulur memilih lagu.

---

Nisa di sebelahnya, yang nyodorin permen mint ke Dyo tapi biasanya dia gak mau disodorin, malah “Suapin dong Nis, kan tangan aku di setir” (PADAHAL MOBILNYA JUGA LAGI BERHENTI), ngasih uang tol kalo stok uang tol abis di dashboard, ngegedein suhu ac kalo dekuki bawel “Panas maaah” dari belakang.

---

Kuki di belakang mamanya, soalnya pernah waktu kecil dia duduk di belakang papanya terus iseng nutup mata papanya lagi nyetir YA AMPUN KAN BAHAYA. KELAKUAN. Jadinya dia selalu duduk di jok belakang mama. Seringnya nyanyi-nyanyi sendiri mengikuti lagu dari radio. Dia hafal lagu-lagu lawas soalnya mama papanya juga muterinnya itu mulu. Tapi berisik.

---

Chanu di belakang papa, lebih tenang dan mengurangi risiko papa kehilangan konsentrasi saat menyetir. Dia seringnya dengerin musik sendiri pake earphone terus dengerinnya sambil ngeliatin pemandangan di luar kaca mobil. Hanya bereaksi jika Kuki di sebelahnya nyolek-nyolek heboh, terus ngegeser posisi ke deket dia sambil nunjukin hp: “DEK DEK LIAT DEH HAHAHAHA TAI TEMEN GUE NGIRIM GINIAN MASA”

---

Dyo: “Eh kakak. Ngomong apa barusan.”
Chanu: “Nah kan.”
Dyo: “Istighfar tiga kali”

---

obrolan kita biasanya tentang temen2 kuki chanu atau temen2 mama papa atau tempat makan atau lagu yang lagi diputer di radio.

View more

Dekuki delapan tahun, dekchanu tujuh tahun.

---

Tadinya di mobil damai aja. Lagi keputer lagunya Kla Project dari radio Delta FM. Tiba-tiba... Kuki yang ngeliatin ke luar kaca mobil, menangkap sesuatu.

---

K: “MAH MAH MAH ADA YANG JUAL IKAN!!!!”

---

N: “Ikan?”

---

K: “IYAA ITU TADI IKANNYA DIPLASTIKIN GITU HUHU PAH BERHENTII MAU BELI IKAAN”

---

D: “Dek. Kan adek punya ikan di rumah”

---

K: “Ih mau lagiiiii!!! Papa berhenti dulu!!!”

---

D: “Udah jauh nak, nanti aja kita beli di tempat lain”

---

K: “GAK MAU GAK MAU GAK MAUUUU MAUNYA YANG TADI”

---

Dyo kesel kan, soalnya itu jalanan juga rame, masa mau belokin lagi mobilnya???

---

D: “Nanti kita cari lagi penjualnya di depan ya sayang ya”

---

K: “GAK BAKAL ADA HUHUHUHU MAU YANG TADI”

---

Kuki nangis.

---

Terus Chanu ikutan nangis ngeliat kakaknya nangis: “Aku juga mau ikan” =(

---

N: “Dek, nanti di depan ada lagi kok, kalo gak ada, nanti kita ke toko akuarium yang biasa”

---

Nisa udah ngelirik Dyo yang keliatan nahan-nahan mau marah.

---

K: “GAK MAU. MAU YANG TADI, YANG DI TOKO JELEK-JELEK”

---

Kuki nendang-nendang jok depan yang tidak lain adalah jok mamanya dengan brutal.

---

Langsung deh Dyo menepikan mobil.

---

Nisa bengong. Kaget.

---

Dyo matiin mesin mobil, dia diem aja, gak ngomong apa-apa. Gak marah.

---

Kuki masih nangis, terus Chanu nanya “Pah... hiks.. kenapa kok berhenti”

---

“Ya tadi pada minta berhenti kan?”

---

---

Dua dedek langsung berhenti nangisnya.

View more

Pernah wkwkwkwkwkwk.

---

Ceritanya liburan ke pantai gitu kan, yang udah pada punya keluarga pada bawa keluarga sekalian liburan.

---

Nginep di cottage.

---

Ini dua dedek paling klop sama Om Baekhyun, klop banget udah kayak temen seumuran padahal Baekhyun juga udah punya anak. Ini anak-anak pada nempelnya sama Baekhyun. Ntar Dyo nyamperin “Dek makan biskuit dulu nih kata mama” terus Baeknya: “Gue juga mau dong aaa aaaa”

---

Dyo: “Baek... lo udah bapak-bapak” (nyodorin bungkus goodtime) (bungkusnya doang)

---

---

Terus Umin juga bawa anak perempuannya kan tapi anak perempuannya malu-malu gitu, nempel terus sama Uminnya padahal udah dideketin ama Kuki. Umin juga bapak yang bangun-bangunin pas subuh lalu sholat jamaah di lantai atas cottage (yang paling susah dibangunin oknum park sama oknum kim)

---

---

Terus siangnya anak-anak main di pantai sama Om Chanyeol ma Om Sehun, mereka udah ngegaya pake kacamata item, siap ngeceng nyari yang bening-bening (ANAK-ANAK DITINGGAL MAIN PASIR)

---

---

Jongdae yang ngajarin mereka bikin istana pasir, Suho beliin es kelapa muda buat semuanya, “Mang, saya pesen semua ya kelapanya. Iya semua.”

---

---

Jongin molor di cottage.

---

---

Terus Dyo sama Nisa ngawasin gitu kan ya dari jauh, tentu saja karena tidak percaya sama Oknum Park dan Oknum Oh apalagi Oknum Byun yang lagi nawar banana boat. Ngawasinnya bareng sama Pak Umin dan Pak Yixing.

---

---

Dyo kemudian beranjak, bawa-bawa kamera, motret-motret.

---

---

Malemnya pas bakar-bakaran, Chanyeol nanya “Yo kamera lo mana? Liat hasil foto-foto tadi dong”

---

Dyo cuek ngasih kameranya.

---

Pas Chanyeol liat-liat isi kameranya...

---

“ANJIR INI MAH FOTO ANAK SAMA BINI LO DOANG???”

---

“Diem lo ah.”

---

---

Dari 550 foto di kamera Dyo, lebih dari setengahnya adalah candid anak istrinya =”)

View more

Di suatu tempat makan.

---

“Kakaknya Kak Chanu kok belom dateng juga?”

---

“Iya ke mana sih dia, ini gue teleponin gak diangkat-angkat”

---

Chanu udah panik, tangannya dingin megang hp.

---

Jadi hari ini hari Minggu, tadi pagi Kuki udah berisik teriak-teriak di kuping Chanu ngajakin nonton Star Wars. Chanu heran padahal kakaknya udah nonton lima kali perasaan, kenapa masih ngajakin nonton. Akhirnya Chanu mau (karena dipaksa) eh pas Chanu selesai mandi, mendapati kakaknya cengar-cengir sambil nunjukkin sebuah chat di hp dia “Gue ngajakin Chaeyoung juga”

---

Chanu hampir aja mengumpat kakaknya sendiri.

---

Terus Kuki dengan santainya, “Gue belom mandi, lo duluan gih. Temenin Chaeyoung, gue bilangnya ketemu jam sebelas soalnya”

---

“KENAPA BILANG JAM SEBELAS KALO JAM SEGINI KAKAK BELOM MANDI????”

---

“Ya makanya lo temuin duluan??? Nanti gue nyusul okok”

---

Kalo bukan kakak, mungkin sama Chanu udah dicekek.

---

“Makanannnya udah dateng kak” Suara Chaeyoung membuyarkan lamunan (dan kepanikan) Chanu

---

“Ini enak lho” Kata Chae sambil mainin sumpitnya di atas makanan yang bentuknya kayak salad (apa emang salad? Chanu gak konsen bikoz cantik banget ini Chaeyoungnya huhuhuhu)

---

“Kak makan dulu aja, nanti juga Kak Kuki dateng kan”

---

“Eh nggg iya..” Chanu naro hpnya di samping tangannya terus ngambil sumpit.

---

Hpnya geter.

---

1 message received.

---

Kakak: ‘Dek hehehehehehehehehehehehehe gue mendadak mencret-mencret :( maapin gue gak jadi nonton, lo berdua aja ya sama Chaeyoung. Udah beli tiketnya kan?’

---

Chanu panik: ‘Kak lo yang bener aja’

---

Kakak: ‘Tenang, gue udah minum diapet kok’

---

Chanu: ‘BUKAN ITU MASALAHNYA????’

---

Kuki gak bales lagi.

---

Chaeyoung: “Kenapa kak Chanu?”

---

Chanu pusing... tapi begitu liat sosok di depannya...

---

“Gapapa, udah makan aja yuk”

---

Terus di tengah-tengah makan, “Chae, kalo kak kuki gak dateng.... ehm... gapapa kan kita nonton berdua?”

---

---

(Terdengar lolongan tawa penuh keberhasilan dari rumah Keluarga Dyo)

View more

YA ALLAH KENAPA YA INI POHON MANGGA NONGOL LAGI.

---

Hmm baiklah. Ini angst lagi.

---

Ini waktu pohon mangga yang menandai kelahiran dekchanu berbuah untuk pertama kalinya.

---

Dyo udah excited banget, dari mulai buahnya baru muncul seuprit, dia udah sibuk.

---

“Mah mah plastik”

---

“Buat apa...”

---

“Buat bungkus buahnya”

---

“Astagfirullah Yo, itu masih sekecil jeruk nipis ngapain dibungkus”

---

“Nis... itu mangga bukan jeruk nipis”

---

“Ya maksud aku--”

---

“Tetep harus dibungkus”

---

Ya udah Nisa nyerah.

---

---

Pokoknya dijaga baik-baik, dia tiap pagi udah nangkring di halaman, ngomong sama buah mangga yang baru berbuah itu: “Baik-baik ya biar bisa dimakan sama Nisa sama anak-anak. Yang manis lho, jangan asem”

---

Ntar Kuki nanya: “Mah papa mana?”

---

“Gak tau, liat aja di deket pohon mangga” << ngomongnya sebel

---

“Kok gak ikut sarapan?”

---

“Gak tau, sarapan mangga kali”

---

Ntar Dyonya langsung melesat ke dalem, udah firasat istrinya mau ngambek, “Apa sih sayaang, cuma mantau perkembangan buahnya kok”

---

“Ck”

---

---

Udah dijaga baik-baik, apik-apik, buah mangga pertama itu makin gede, makin mateng, siap dipetik.

---

Malemnya Dyo udah ngomong mulu ke Nisa: “Besok aku petik, kamu cobain buahnya ya”

---

“Iya Dyoooo”

---

---

Gak taunya.... paginya....

---

Kediaman keluarga Dyo dihebohkan karena buahnya raib.

---

Hilang.

---

Lost.

---

Lenyap.

---

Dyo shock menatap pohon mangga yang kini tak berbuah lagi itu dengan nanar.

---

Dekuki muncul baru bangun, mukanya masih muka bantal, masih ada sisa iler.

---

“Ada apaan Mah? Pah?”

---

“Itu buah mangga papa ilang dek, kayaknya ada yang ngambil”

---

Dyo keliatan kayak udah mau nyewa detektif, bisa-bisa nanti ada judul baru: Kasus Hilangnya Buah Mangga ketika dekuki dengan santainya bilang:

---

“Oh itu kemaren aku maen petak umpet sama dekchan, jaganya di pohon itu, terus buahnya jatoh gara-gara aku kekencengan pas jadi kucingnya wkwkwkw”

---

“.........”

---

Dyo:

View more

Setelah putus.

---

Pcy pergi nyamperin Hani ke Jogja buat ngambil gitarnya yang masih di kost Hani. Waktu pacaran emang Pcy sempet bela-belain bawa gitar ke kost Hani cuma buat ngegitarin lagu Yellownya Coldplay. Gila gak sih sweetnya ini cowok? Terus waktu itu Pcy emang sengaja ninggalin gitarnya di kost Hani alesannya karena males bawa balik lagi, di rumah juga masih ada kok. Padahal sengaja aja dia biar Hani nyimpen gitarnya di kost.

---

“Kalo kangen gue mainin aja gitarnya” Gitu.

---

Ahelah

---

Udah putus gini Pcy jadi gak enak, dia mutusin buat ngambil gitarnya di kost Hani, gak enak juga kan sama cowoknya Hani, ngapain Hani nyimpen gitar cowok lain.

---

Walaupun sedih, Pcy tetep berangkat.

---

Dia gak bilang juga ke Haninya dari awal karena masih belom sanggup ngehubungin Hani duluan.

---

Akhirnya pas udah sampe depan kostan, dia ngeline Hani.

---

(nahan-nahan remuk ngeliat dp linenya)

---

‘Han, gue di depan kostan lo’
‘Keluar dong’

---

---

Lima menit kemudian..

---

H: Yeol, sumpah?? Lo ngapain??
H: Gue ada kelas, ini masih di kampuuus
H: Kenapa gak bilang
P: Gue mau ngambil gitar.
H: Hah?
P: Gitar gue masih di sini kan. Gue mau bawa balik ke jkt
H: .... Yah gimana dong, gue masih kuliah
H: Eh tapi gue naro kuncinya di tempat biasa kok
H: Lo ambil aja

---

P: Ok.

---

H: Yeol?

---

---

Pcy sengaja gak bales. Dia ngambil kunci kamar kost Hani di bawah pot kaktus, hatinya sakit lagi, karena dia masih inget semua detail bahkan sampe kebiasaan Hani naro kunci di bawah pot kaktus.

---

Pcy ngambil gitarnya. Itu juga cepet-cepet soalnya takut liat yang gak diinginkan (foto Hani berdua pacarnya misalnya)

---

Pcy-pun pergi bawa gitarnya, dia ngelirik jam, masih banyak waktu sampe penerbangan malem.

---

Dia ngeline jeksen, ‘Nyet. Dmn lo? Temenin gue dong. Gue lg di kawasan lo nih’

---

Akhirnya Jeksen nemenin Pcy, dikuasai rasa simpati, Jeksen berusaha menghibur Pcy, nraktir dia makan di angkringan (MENGHIBUR APA IRIT JEK???)

---

---

Singkat cerita pas Pcy nunggu boarding.

---

Dia ngecek hp.

---

15 panggilan tak terjawab, 23 Chat Line.

---

Hani dari tadi ngehubungin dia. Nanyain dia di mana.

---

Pcy merem bentar.

---

Terus akhirnya bales:

---

‘Gue udah di bandara.’

---

---

H: Langsung pulang?

---

H: Buru-buru banget Yeol

---

H: Kenapa

---

H: Lo marah sama gue ya?

---

H: Gak mau ketemu gue?

---

H: Kenapa gitarnya langsung lo ambil?

---

H: Kenapa telepon gue gak diangkat-angkat?

---

H: Yeol?

---

H: Yeol....

---

H: Persahabatan kita gak udahan kan?

---

H: Lo masih sahabat gue kan?

---

H: Gue masih bisa nelepon lo jam dua pagi buat cerita kan?

---

H: Gue masih bisa nangis di pundak lo kan?

---

---

Pcy nyender ke bagian belakang bangku lobby bandara yang dingin. Narik napas panjang sebelom ngetik lirik lagu Sheila on 7 di chatroom:

---

‘Bagaimana mungkin jika itu pilihanmu. Di sini tak lagi jadi rumahmu...’

---

---

(PERIH BANGET SUMPAH KALIAN COBA BACA FF INI SAMBIL DENGERIN LAGU MANTAN KEKASIH – SO7. TQ)

View more