annisa

NIH AKHRNYA AKU POST JUGA.

---

Nikcheol masa pacaran (kenapa sih nama otp u ambigu banget)

---

---

Suatu hari Nik lagi dapet, terus kepengen banyak makanan, kkuldak, dunkin, yogurt, pizza sampe french fries (awas ketuker, kata terakhirnya ‘fries’ ya nik)

---

Terus cerita sama Seungcheol.

---

‘Mbul aku laper’

---

‘Kalo laper harus makan atau chat aku hayooo?’

---

‘Sebel. Kan cerita. Ya udah deh’

---

‘Becanda nun becanda hehehe’

---

‘Aku mau makan’

---

‘Ya udah yuk makan’

---

‘Tapi aku males keluar’

---

‘....... Kamu tuh’

---

‘Huhuhuhu’

---

Terus Nik ngirimin list makanan yang dia pengen.

---

Sampe pringles juga ada, lengkap sama rasa dan warna kemasannya.

---

Seungcheol: “....”

---

Tapi emang dasar dia anak baik, gak sampe lima belas menit dia udah dateng ke rumah Nik.

---

“Nih, aku bela-belain jadi abang delivery buat kamu”

---

“AJDSGDJDSJFHSEJ????” << Nik ngomong aja typo.

---

“Kok bisa cepet banget beli semua yang aku pengen?”

---

“Ngggg...” Seungcheol garuk-garuk kepala “Bukan semua yang nuna pengen sih, aku cuma beli satu dari daftar”

---

“Apa?”

---

“Kentang....”

---

Dan kentangnya ternyata masih mentah, kentang goreng fiesta.

---

Yha.

---

---

“Sini aku yang gorengin!”

---

Seungcheol jalan ke dapur, dengan cekatan manasin minyak.

---

“Aku sengaja beli yang paling gampang didapet Nun, kalo kelamaan keburu kamu gak mood”

---

O gitu.

---

Nik nungguin di meja makan sambil mangku tangan.

---

“Kenapa ngeliatin aku?”

---

“Siapa??? Orang ngeliatin kentang”

---

“Pilih kentang apa aku?”

---

“Kentang.”

---

“Aku bikin gosong ah”

---

“Iya iya kentang sama yang gorengnya juga!”

---

“Hehe”

---

---

Terus pas udah tersaji sepiring kentang goreng di atas meja, Seungcheol tidak lupa menyajikan saos di piring kecil terpisah.

---

“Selamat makaaan”

---

“Kamu gak makan?”

---

“Gak, aku gak laper. Liatin nuna aja”

---

---

Because ‘Have my fries’ is another way to say I love you.

---

---

Here’s your mbul and kentang goreng fiesta yang akhirnya dia makan satu karena kamu maksa nyuapin:

View more

aku pake asknya buat cerita sesuatu boleh ya Icaaaa. hehehe.
aku lagi senang sekali hari ini (dan kemaren juga)

---

jadi gini.
kemaren kan si setan anna ( @Pourorou ) ngucapin jam satu pagi:

---

'hbd nyet, semoga gak makin jahat'
terus aku udah tidur kan. kebangun jam duaan kalo gak salah terus aku bales 'ya makasih ya nyet. mana kado buat gue?'

---

gak dibales lg. kayaknya dah molor juga tu anak.

---

besoknya... abis dia ngucapin so sweet pencitraan di sosmed, doi nanya 'lo mau kado apa?'

---

terus aku nagih janji, kan dia emang dulu pernah janji kalo aku ulang taun mau digambarin papa dyo.

---

intinya dia bilang 'susah nis. gue udah nyoba berkali2 hasilnya jelek jadi gue buang'

---

terus aku bilang 'ya udah gue gak maksa kok, cuma pengen :< gakdeng becanda'
'iya buset ntar gue bikinin'

---

abis itu gak lama dia ngeline lagi, bilang kalo dia udah ngirim barang, sesuatu pokoknya ada deh pake tiki (bukan kado) katanya besok nyampe.

---

Nah hari ini paketnya nyampe, tadi sore. terus tulisan di kolom alamatnya: 'Restu Annisa (Kediaman Dyofam)'
yha.

---

aku biarin dulu tuh karena udah tau isinya apa. aku tinggal mandi, terus abis mandi, pas dibuka.... selain barang itu, ada amplop.

---

TERNYATA ISINYA.

---

GAMBAR DIA.
GAMBAR PAPA DYO HUHUHUHUHUUU.
LANGSUNG TERHARU.

---

si setan, pas liat tanggal bikinnya tanggal 31 Januari.

---

di belakang gambarnya ada tulisan 'Happy Birthday Annisa, from Anna Cantik♡
PS: Sebenernya gue boong belom bikinin, biar surprise supertrap. Aku harus jahat sekali-kali'

---

NYEEET.

---

gue dikerjain. sebel.

---

kirain dia lupa (soalnya dia emang pelupa)

---

HUHUHU I'M SO HAPPY.

---

gue langsung line dia pake luv luv sama kalimat 'sayangku lebih besar dari gunung' (insert stiker gunung) tapi abis itu kita najis-najisan lagi.

---

BUT SERIOUSLY GUYS, my bijfriend Anasthasia are so talented, I said her hands are made by rainbow.

---

Yeay!!!! Digambarin istrinya Etet (checked) ♡♡♡♡♡

---

thank you luv u, nyet.
ini bukan pencitraan.
.
.
.
Ini gambarnya,

---

Papa Dyo sama adek pas nungguin Nisa yang lagi ke toilet.

---

(iya Anna tau gue ke toilet mulu kalo pergi2 bikoz beser)

View more

thank you devinaa♡

---

okay, inspired by Kak Azurasshi’s drabble for Kyungnis (thanks, nyai)

---

---

Jadi kado dari Dyo adalah oversized sweater dan album foto yang isinya foto-foto dari pas pacaran sampe nikah, dia cetak sendiri. Albumnya biasa aja kok, gak dihias-hias tapi tetep ugh.

---

And whats make it so special is... his letter.

---

Dyo tuh selalu ngasih surat setiap istrinya ulang taun, gak pernah nggak. Mungkin karena secara langsungnya dia gak gitu ngomong banyak, makanya kebanyakan di surat.

---

Here’s his letter that time:

---

Aku kasih kamu angka-angka dan keterangannya:

---

Tujuh. Jumlah buku yang kamu bawa waktu kita ketemu di perpustakaan SMA, pas kamu marah-marahin sepatu aku di rak. Sempet-sempetnya kamu marahin sepatu pas kamu lagi kerepotan bawa tujuh buku di lengan kamu. Tapi tiap inget itu aku masih suka senyum sendiri, ternyata yang marahin sepatu aku dan langsung kabur waktu itu bakal jadi istri aku, the one I spend my life with.

---

Enam. Jam enam adalah waktu terlama kamu duduk di perpustakaan kampus kamu buat skripsian, baca buku, ngelamun atau dengerin musik. Sampe mesti diusir sama petugasnya. Annisa.

---

Lima. It takes me five weeks before I finally have the courage to ask you out. To finally ask you out. After formal and stiff text I send to you and after my intentions to sit beside you in the corner of library for more than two months.

---

Empat. Empat menit waktu yang kamu butuhin buat masangin dasi aku setiap pagi. Gak kelamaan kok, gak sama sekali. Aku malah pengen lebih lama?

---

Tiga. Tanggal hari ini. Tiga Februari. Tanggal umur kamu nambah satu.

---

Ulang taun kamu keberapa kali yang kita lewatin bareng? Aku lupa.

---

Tapi aku masih inget warna baju yang kamu pake pas jemput kamu pertama kalinya di kampus dan kita kehujanan, aku masih inget gimana cara kamu megang sendok McFlurry dan bilang “Bolongan di sendok ini ada fungsinya lho Yo.... buat teropong”, aku masih inget bingungnya aku pas kamu cocolin kentang ke es krim, masih inget waktu aku nelepon pertama kali, kamu udah langsung minta aku nyanyiin sampe kamu bobo, aku masih inget film apa yang pertama kali kita tonton berdua di bioskop, dan masih inget lagu yang kamu senandungin sambil nunggu pesenan nasi goreng langganan kita.

---

Kadang aku juga bingung aku inget semua itu, detail. Kalo kamu tanya aku judul tujuh buku yang kamu bawa di perpus waktu itu juga aku masih inget. Padahal naro kacamata di mana aja aku sering lupa.. bahkan pernah kacamatanya kupake dan aku nanya kamu "Kacamata aku mana ya Nis?"

---

Tapi kalo dipikir-pikir, aku gak kaget juga sih inget semua itu. Soalnya kuota memori di otak aku buat kamu itu lebih-lebih banyak dari yang lain.
.
.
.
Tadi kita sampe angka berapa? Tiga ya.

---

---

Satu angka lagi:

---

Nol. Zero. Thats the number of reasons to love you. Because I just did – I still do – and I never regret any second spent to love you.

---

---

Happy birthday, my February.

---

---

Still, from your January.

View more

DSNNSFNFSHEREJRENRREE
RIN KAMU TUH. HUHUHUHU.

---

Belom ada anak-anak nih ya.

---

Pas masih pacaran deh.

---

Kalo kemaren aku cerita ulang taun Dyo yang pertama dilewati setelah resmi pacaran, sekarang ulang tahunku yang selang 21 hari.

---

Pagi-pagi jam 8an Dyo nelepon terus nyanyiin “Happy birthday Nisa, happy birthday Nisa~” (sial, ini beneran pernah gue alami, bukan ff doang. fmaskandfsz) (senewen sendiri)

---

“Hehe makasih Yooo”
“Mau kado gak Nis?” Tanya suara berat di ujung sana. Sebel. Ngapain pake ditanya mau kado apa nggak.
Dyo: “Tapi aku mau pake kupon dulu ya”
Nisa: “Hah?”
Dyo: “Kupon hadiah dari kamu. Lupa ya”
Nisa: “Oooooh iya iya HAHAHA. Kupon yang mana Yo?”

---

Taunya kupon 'Spend the Day with Me'

---

Terus dia jemput ke rumah.

---

Dia gak bilang tujuannya ke mana tau-tau udah nyampe aja di pasar buku Senen (plis jangan ada yang ngeledek ini kayak Rangga Cinta di Kwitang ya, emang gini. Udah terima aja)

---

Abis itu ke pasar buku Blok M.

---

Udah deh Nisa anteng, ngubek-ngubek dari satu kios ke kios lain.

---

Udah beli banyak buku bekas, Nisa celingukan, biasa kalo udah milihin buku bisa sampe lupa ama pacar sendiri, untung dia gak gampang bete, bisa-bisa ditinggal.

---

“Udah Nis?” << tau-tau nongol dari belakang
“Udah Yo hehehe. Lama ya?”
“Nggak kok” Dia ngelirik ke kantong plastik isinya buku yang Nisa pegang.
“Masih muat gak itu?”
“Kenapa?”
“Nih tambahin satu”

---

Dyo naro satu buku ke dalem plastik. Nisa bahkan belom sempet liat judulnya. Abis itu kita makan terus pulang.

---

Pas udah nyampe di depan rumah Nisa...

---

“Makasih ya Yooo”
“Iya. Kamu seneng gak?”
“Seneng banget, ini sih kamu pake kuponnya sekaligus ngasih kado buat aku”
“Iya ya?”
“Iya, kan ngabisin waktu sama kamu aja udah kado” (cie gitu)

---

Abis Dyo pulang.

---

Nisa mandi dll dll.

---

Udah nyaman pake kaos rumah, udah di kasur terus mau milih buku mana yang mau dibaca duluan.

---

Terus liat buku yang tadi dimasukin Dyo. Buku kumpulan puisinya SDD.

---

Baca duluan deh.

Taunya... keselip di halaman puisi ‘Aku Ingin’

---

Kertas.

---

Pas dibuka isinya...

---

‘Logika mengatakan laut yang luas sebenarnya punya batas,

---

Teori ilmiah menyatakan langit sebenarnya bukan berwarna biru,

---

Lalu aku..

---

Aku bilang laut tidak berbatas, sama seperti aku kepada kamu.

---

Aku bilang langit berwarna biru, karena aku melihatnya di matamu.
.
.

---

Believe me I’m trying to write a proper poem.

---

Happy birthday to my February.

---

-Your January’

---

---

HUHUHUHU GEMES BANGET GAK SIH.

---

SAYANG.

---

Kamu gak usah usaha bikin puisi, kamu jadi subjek puisiku aja (because he is the poem that breaths)

---

Bonus ada foto dia begini dikirimin.

---

Dengan Pcy sebagai pengarah gaya.
Kata Pcy ini ide Dyo abis nonton Love Actually.
Pcy yang milihin foto nenek di frame terakhir.

---

Yha terserah.

---

(thanks Rahmi @soshidovey on twitter udah bikinin ini. luv)

View more

Makasih Aureeeel hehehe.

---

Tadi malem Nisa kayak biasa kan mau bobo jam sebelasan abis rapiin kerjaan terus baru sadar sekeliling sepi.

---

Taunya pada ngumpul di kamar Kuki. Dikunci pula. Idih.

---

Nisa: “Pada ngapain sih di dalem?”
Chanu: “Mah jangan masuk!”
Kuki: “Iya, ini kita lagi bikin project rahasia, ngerakit mesin waktu”
Dyo: “Kak. Ngaco aja.”

---

Pintu dibuka dikiiiit banget. Kepala Dyo nyembul “Kamu bobo duluan aja ya, Nis”
“Emang lagi pada ngapain sih?” (berusaha ngintip ke dalem kamar)
“Ini, ngerjain tugas si kakak”
“Tugas apa?”

---

(kedengeran suara Kuki di dalem: “Dibilang tugas bikin mesin waktu”)

---

“Apa sih aku penasaran” Nisa pura-pura mau nerobos, tapi Dyo buru-buru nahan, mukanya panik.

---

“Ya pokoknya tugas adek, besok juga kamu liat. Udah sana bobo yaaa”
“......”
“Tuh tuh adek bayi nangis tuh!”
“Nggak???”
“Udah sana, good night” Ngacak rambut Nisa buru-buru terus nutup pintu.
Suara dekuki dekchanu dari dalem: “Good night Maaah!”

---

Besok paginya, Nisa seperti biasa bangun pas alarm nyala.

---

Nisa ngelirik ke sebelah juga cuma ada sisa kerutan sepre, bekas Dyo bobo. Dyonya gak tau ke mana.

---

Nisa ngeliat ke boks bayi di kamar juga dedek bayinya gak ada. Dibawa papanya gitu?

---

Nisa keluar kamar kan ya, penasaran apa Dyo lagi ngudang si adek karena kebangun apa gimana, gak taunya di ruang tengah gelap, lampu yang nyala cuma di dapur sama ruang makan.

---

Pas Nisa ke situ.

---

Udah lengkap semua di meja makan, bahkan dyo kayaknya udah mandi??? Dia mangku si adek yang juga udah bangun, Kuki di sebelah, mukanya masih muka baru bangun sementara dekchanu udah mandi sama kayak papanya.

---

“Selamat ulang tahun mama!”

---

Di meja udah ada sarapan lengkap, masih ngepul malah uapnya.

---

PADAHAL ITU JAM LIMA PAGI LHO.

---

Terus Dyo jalan sambil gendong adek ke Nisa, ngasih buket bunga mawar biru.

---

“Dari aku sama anak-anak”
“Yeayyy!!” Chanu tepuk tangan.

---

Nisa tiba-tiba jadi kepengen mewek. Soalnya mawar biru.

---

Kuki maju terus ngasih kotak kado “Mah, met ultah. Kenapa bangunnya pagi banget sih? aku masih ngantuk—ADADAW” << dicubit papanya.

---

Chanu: “Ini kita semua yang masak, mah, Kak Kuki juga ikutan, gak cuma tidur”

---

Nisa masih diem bingung mau ngomong apa alias nahan-nahan nangis.

---

Kuki: “Yah nangis deh mama deh”
Dyo: “Masa ulang taun nangis"
D: “Itu mawar birunya aku siapin semaleman sama anak-anak, Nis”
K: “Iya, kita udah nyari ke mana-mana gak ada mawar biru Mah, akhirnya kita beli mawar putih”
C: “Terus kita celupin pewarna satu-satu. Sampe jam dua malem”

---

Nisa masih nangis....

---

LAGIAN YA UDAH SIH MAWAR PUTIH JUGA GAPAPA.

---

Pas anak-anak udah berangkat sekolah, Dyo mau berangkat kerja, dia nyamperin minta pakein dasi terus nyodorin sesuatu.

---

“Kado lagi”
“Kan udah tadi di kotak?”
“Ini kado lain”

---

Ternyata majalah...

---

“Kamu... diinterview majalah? Kapan???”
“Sengaja gak bilang, surprise kan?”
“Aku nyeritain kamu di situ Nis, nama kamu kesebut berkali-kali. Udah ya, aku berangkat”

---

And he gave me the morning kiss.

---

---

(foto majalahnya diedit sama ma bij ma luv @Pourorou )

View more

Hallo juga Laura :)

---

Ok ini kujawab, timingnya pas banget, tadi Kuki masuk sekolah hehe.

---

Gak usah papasan juga sebenernya Kuki sering nyamper ke kelas adek. Dari mulai cuma longokin kepala di pintu “Dek, keluar kaleee. Elah istirahat masih betah aja di kelas” sampe masuk beneran terus menyampaikan pesan, “Dek kata mama, mama sama papa pulangnya telat, kunci di gue. Gue kasih ke lo aja nih ya, soalnya gue juga mau pulang telat”
“......”

---

---

Biasanya kalo papasan di koridor gitu kan Chanu selalu keliatan buru-buru, entah ngurusin proposal OSIS, ngurusin ini itu, sementara Kuki santai aja ngemut permen chupachups atau milkita beli di koperasi.

---

“Oi dek” (nepuk pundak adeknya pas papasan)

---

Chanu yang tadinya jalan sambil nunduk liatin kertas cuma ngangkat kepala sedikit “Hm?”

---

Udah....

---

---

Tapi pernah, mereka papasan di deket lapangan pas jam istirahat, Chanu baru balik dari perpus, balikin buku, ketika liat kakaknya lagi jalan ke arah berlawanan menuju kantin.

---

“Eits buru-buru amat, kantin yuk”

---

“Gak ah. Aku bawa bekel”

---

Chanu nerusin jalan, tapi ditahan sama Kuki. “Eeeee bentar-bentar dek”

---

“Kenapa?”

---

“Lo bawa kamus Inggris gak? Gue lupa bawa lagi. Abis ini English”

---

Chanu ngelirik sebel “Kan kamu punya sendiri”

---

“Lupa gak bawa anjir, biasanya kalo gue bawa juga cuma gue jadiin bantal”

---

“Ck.”

---

“Dek? Pinjeeem. Kalo gak bawa, dihukum ngosek WC katanya, serem”

---

“Ya udah, ayo ke kelas aku aja”

---

Tau-tau dari belakang dekchanu muncul sekumpulan adek-adek kelas sepuluh yang dengan berisiknya: “Kak Kukiiiii”

---

“Kak, udah makan? Cobain ini mau gak kak?”

---

“Sandwich buatan aku sendiri kak, pagi-pagi banget lho ini bikinnya”

---

“Kak Kuki cobain ini juga dong”

---

“Kak Kuki”

---

“Kak Kuki”

---

---

“Eh eh iya hehehe aduh jadi gak enak. Makasih makasih. Iya sini gue makan”

---

---

Dekchanu cuma ngeliatin prihatin terus pergi sambil bilang “Ngosek WC aja sana”

View more

Waktu itu Dyo baru pulang kerja terus tumbenan gak langsung mandi, dia duduk diem dulu di sofa setelah nanya “Adek mana?” ke Nisa.

---

“Lagi bobo”

---

“Oh” Dia abis itu ngeluarin sesuatu dari tasnya dan langsung nguprek benda itu.

---

Benda itu tidak lain tidak bukan... handycam.

---

“Kamu beli baru Yo?”

---

“Hah? Oh iya beli baru, tadi mampir ke e-city”

---

“Yang lama kan masih bagus? Yang suka dipake dekchanu”

---

Dyo masih nguprek, “Ini khusus buat dedek perempuan”

---

Nisa: “......”

---

Setelah adek perempuan lahir emang Dyo tuh jadi lebih-lebih banget, pulang cepet demi adek, apa-apa adek, olahraga juga masih ungkit adek, katanya dia harus rajin olahraga biar cowok-cowok nanti gak pada gangguin anak perempuannya.

---

Everythings for his little girl.

---

Sampe istrinya ngerasa jeles dikit.

---

---

Nisa diem aja sambil mindah-mindahin channel tv terus tau-tau kedengeran suara nangis adek.

---

“Aku aja aku aja” Kata Dyo sambil naro handycamnya gitu aja di atas meja terus jalan cepet ke kamar. Gak berapa lama dia keluar sambil gendong-gendong si adek, si adeknya udah gak nangis, anteng begitu liat papanya.

---

“Kangen papa ya nak”

---

‘Padahal mamanya juga kangen’ (Nisa cuma ngebatin)

---

“Sini minum susu dulu” Nisa ngulurin tangan mau gendong adek.

---

Dyo nyiumin adek sekali lagi terus baru ngoperin ke Nisa.

---

Nisa baru mau jalan ke dapur.

---

“Bentar Nis bentar aku rekam dulu”

---

“Hah rekam apa?”

---

“Sini aku rekam dulu, perdana pake handycam baru”

---

Terus Nisa di belakang Dyo agak minggirin kepala biar si adeknya yang kesorot.

---

“Lho ngapain kamu minggir-minggir?”

---

“Kan mau rekam adek”

---

“Ya sama kamu jugalah”

---

“Katanya khusus adek?”

---

“Maksud aku... adek sama kamu, kan nanti aku masukin folder ‘two princess of my life’”

---

“Apaan sih nama foldernya” *nyubit pinggang Dyo.

---

“Kenapa? Lucu kan? Kata dekuki lucu”

---

“So I’m not the queen?”

---

Dyo ngegeleng sambil ketawa, “Bukan, soalnya aku masih pangeran, dekuki dekchanu little prince”

---

“....”

---

“And you are forever my princess”

---

(YA ALLAH HARI APA INI? KENAPA DIA GOMBAL BEGINI?)

---

“Ya udah sini aku rekam dulu” Dyo baru mau pencet tombol play.

---

Tiba-tiba dari belakang Nisa.....

---

“DORRR!!!!” Dekuki ngagetin “Apa nih kok rekam-rekam gak ajak aku???”

---

Dyo:

---

“Kakak... ngagetin aja”

---

And its true that no one ever takes a photograph of something they want to forget.

---

(insert wajah kaget papa dyo pas lagi ngerekam terus dikagetin dekuki)

View more

Ini waktu ayah Jinki dan Bunda dateng ke rumah, mereka nginep, sengaja mau bercengkerama sama cucu perempuan mereka. Terus ayah Jinki ngusir Dyo sama Nisa.

---

Jinki: “Udah, sana kalian pergi ke mana kek gitu”

---

Dyo: “Ayah ngusir kita?”

---

Jinki: “Iya, biar gak ganggu ayah main sama cucu-cucu ayah, namanya apa tuh... kayak nama biskuit chocochip.. kualiti taim ya”

---

Dyo: “Quality time, kalo chocochip namanya Good Time”

---

Jinki: “Ya itulah pokoknya, dah sana sana” (tangannya gestur ngusir gitu kayak ngusir ayam)

---

Bunda: “Jalan-jalan santai aja Nis, refreshing. Udah lama kan gak keluar berdua doang? Tenang anak-anak aman kok di rumah”

---

Nisa: “Hehe iya makasih bunda”

---

Di mobil, Dyo nanya: “Mau ke mana Nis? Selain toko buku”

---

(ah yeokshi nae husband) (he knows me too well)

---

Nisa: “Hmmm aku lagi pengen makan yang manis-manis”

---

Dyo: “Ya udah, kita makan dulu”

---

Di jalan..

---

“Yo”

---

“Hm?”

---

“Ayah tuh sebenernya bukan ngusir deh itu, dia sengaja biar kita bisa keluar berdua”

---

Dyo senyum, “Iya, aku tau kok”

---

Hehe gemas.

---

Terus udah nyampe mall, Nisa lagi scroll hp pake satu tangan sambil jalan ketika tau-tau Dyo... megang tangan Nisa satu lagi.

---

“Mau makan di mana?”

---

Nisa tiba-tiba jadi deg-degan (masih lho) (meskipun anak udah tiga)

---

Terus Dyo bilang: “Udah lama kayaknya kita gak jalan sambil pegangan tangan, biasanya tangan aku harus megangin dekuki biar gak lari-lari, kamu megangin dekchanu”

---

“Iya ya?”

---

“Iya, terus pas punya satu lagi, salah satu dari kita pasti sibuk gendong, gak bisa pegangan tangan”

---

Hngg Yo.

---

Terus pegangan tangan Dyo makin erat. “Yuk”

---

Dan sepanjang sisa hari itu Dyo sama Nisa berasa kayak pacaran lagi.

View more

Dia amat sangat protektif sama anak gadisnya satu-satunya ini. Makanya pas adek cewek udah gede, waktu itu adek udah SMA terus hujan deres.

---

Dyo lagi di jalan pulang langsung nelepon “Hallo dek? Masih di sekolah? Papa jemput ya”

---

“Eh nngg... Aku udah di rumah pah”

---

“Pulang naik apa tadi? Gak hujan-hujanan kan?”

---

“Kehujanan dikit sih pah, nggg tadi aku naik motor”

---

Dyo diem.

---

“Dibonceng siapa? Kakak?”

---

“Bukan... temen aku”

---

Dyo makin diem.

---

“Masih ada kok pah temen aku di rumah, hujannya belom reda soalnya”

---

Dyo gak ngomong apa-apa lagi selain “Ok” Terus nutup telepon.

---

Dia sambil nyetir sambil mikir.

---

Begitu sampe rumah, di ruang tamu udah ada ‘temen’ yang dimaksud adek, duduk di sofa terus langsung salim, keliatan canggung sama malu.

---

Nisa muncul dari ruang tengah, “Eh papa udah pulang, pah, ini temen adek yang nganterin tadi”

---

Dyo manggut-manggut terus bilang “Adeknya mana?”

---

“Aku suruh mandi, kan tadi agak kehujanan”

---

“Bentar ya”

---

“I.. iya om”

---

Terus Dyo naro tasnya di ruang tengah, nanya ke Nisa: “Itu pacarnya adek?”

---

“Mungkin hehehehe”

---

“Kok kamu ketawa-ketawa sih?”

---

“Ya gemes?”

---

Dyo mikir, di mana gemesnya. Nisa tuh kadang.....

---

“Aku ajak ngobrol dulu”

---

“Eh Yo Yo” Nisa nahan tangan Dyo “Jangan ditanya yang aneh-aneh ya”

---

“Maksudnya?”

---

“Kan kamu sering ngomong kalo pacar adek ke rumah mau langsung kamu tanya-tanya latar belakang segala macem, jangan ya Yo. Kasian dia ntar takut”

---

“Lho, masa aku tanya begitu aja takut Nis”

---

“Ya kan mereka masih SMA, bukan mau nikah besok. Jadi nanyanya biasa aja ya? Ya?”

---

“Iya..”

---

Terus dyo nyamperin pacarnya adek di ruang tamu. Mana di luar masih hujan deres ada gledeknya. Mudah-mudahan pacar adek gak jiper.

---

“Namanya siapa tadi?”

---

“Mark, om”

---

“Udah sholat ashar?”

---

Mark ngangguk. “Udah om”

---

“Tadi naik motor? Hujan-hujanan?”

---

“Nngg iya Om, saya belom dibolehin bawa mobil soalnya sama ayah saya”

---

“Hmmm, kenapa gak neduh dulu?”

---

“Tadi Hyanggi bilang dia harus cepet pulang Om. Tapi saya pake jas hujan kok”

---

Selebihnya Dyo nanya biasa, kayak sekelas apa nggak sama anaknya, tinggalnya di mana dll, tapi Dyo kayak sambil ngamatin gitu.

---

Gak lama Dyo berdiri “Om tinggal dulu ya. Kayaknya bentar lagi adek selesai mandinya”

---

“Iya Om”

---

Terus pas udah di dalem, Dyo ngomong ke Nisa “Bikinin lagi tuh teh anget buat dia Nis”

---

Nisa bengong.

---

Sementara Dyo gak ngomong apa-apa, jalan ke kamar sambil nyampirin handuk, mau mandi.

---

Ternyata selagi Dyo ngamatin pacarnya adek, dia menyadari bahwa pacarnya adek basah kuyup banget di bagian depan sweaternya sampe celana seragamnya di bagian paha. Itu ngebuktiin kalo walaupun dia pake raincoat, dia sengaja ngebelakangin raincoatnya supaya Hyanggi gak banyak kena air hujan.

---

From that, Dyo knew that kid is pretty much reliable to protect his daughter.

---

(tapi pas dateng kedua kalinya dan seterusnya masih tetep dia tanya2 sih. hahahaha)

View more

Ah itu.. Kamu pasti udah follow dyofam stories dari lama ya hehehehe. Ceritanya emang Halla tuh first lovenya dekchanu tapi sayang pas naik kelas sebelas, Halla harus pindah ke luar kota.

---

Sebelum pindah, Halla udah ngasih tau Chanu. Chanu sedih ofkors tapi dia bersikap seolah gak ada apa-apa dan pas hari terakhir semester yang menandai hari terakhir Halla sekolah di situ, Chanu gak ngomong apa-apa selain ngasih ultra milk rasa moka beli di koperasi sambil bilang “Take care di sana, La”

---

Sebenernya dua-duanya sama-sama bingung. Mereka tau di antara mereka sebenernya ada apa-apa tapi mereka berdua masih sama-sama takut buat menyimpulkan.

---

Dekchanu juga keliatannya aja di luar santai, tapi dia kepikiran. Dia mau minta saran kakaknya tapi pasti kakaknya langsung nyuruh dia ngaku ke Halla dia suka. Chanu mikirnya udah telat juga kalopun dia bilang, Halla udah mau pergi.

---

Halla juga mikir hal yang sama. Akhirnya ya gitu... Halla pindah tanpa tau kalo sebenernya Chanu juga suka sama dia dan sebaliknya.

---

---

Hingga suatu hari... Chanu udah kelas jadi ketua OSIS, udah deket juga sama juniornya yang tidak lain tidak bukan adalah Chaeyoung. Mereka lagi beli es bubble di semacam kedai gitu di depan sekolah. Lagi istirahat rapat.

---

Sambil nunggu pesenan bubble mereka jadi, Chaeyoung cerita-cerita soal film horor yang dia tonton kemaren:

---

“Makanya Kak Chanu kapan-kapan nonton film horor sama aku deh!”

---

“Nanti kamu teriak-teriak berisik gak? Aku gak mau kupingku pengang”

---

“Ih sebel” Chaeyoung gebukin bahu Chanu.

---

Ketika tau-tau....

---

“Lho? Halla?”

---

Orang yang dipanggil, yang baru masuk ke kedai dan baru mau nyebutin pesenannya langsung nengok, ngeliat Chanu yang manggil, dia langsung.... kaget? Gak nyangka? Gak tau sulit dijelasin.

---

“Bukannya.... lo harusnya di Surabaya?” << Ya anggap aja kotanya Surabayalah ya

---

Halla masih keliatan ngeblank, apalagi Chaeyoung juga lagi ngeliatin dia dengan sorot mata penasaran.

---

“Eh iya, lagi main aja ke sini. Apa kabar Chan?”

---

“Baik....” Chanu keliatan bingung bentar, “Sini duduk”

---

“Gak usah, gue gak minum di sini”

---

“Gue juga take away kok”

---

Halla milin rambutnya salting “Tadi gue cuma lewat doang mau ke rumah lama, terus mampir sebentar, kangen bubble sini”

---

“Oh..”

---

Hening sebentar, bahkan Chaeyoung gak ngelanjutin ceritanya yang tadi sempet kepotong.

---

“Sampe kapan di Jkt?”

---

“Besok udah balik lagi ke Surabaya”

---

Chanu keliatan kecewa.

---

Abis itu pesenan bubble Chanu sama Chaeng jadi. Chanu ragu tapi akhirnya bilang juga:

---

“Gue duluan ya La? Lagi rapat di dalem”

---

“Oh..oh iya”

---

---

Halla ngeliatin punggung mereka berdua dengan berbagai pikiran berkelebat di otak dia.

---

Chaeng nyedot bubble coklatnya sebelum nanya: “Tadi siapa kak?”

---

---

Pas langkah Chanu sama Chaeng udah agak jauh, pelayan kedai nanya: “Pesen apa mbak?”

---

Halla ngelamun beberapa detik sebelum akhirnya jawab: “Ice Bubble rasa.... moka.”

---

---

#ah

View more

Jadi pas ulang taun dekchanu, Chae ngucapin di sekolah. Terus Chanu kaget soalnya rambut Chae jadi panjang.

---

Udah cantik, lucu, jadi makin cantik dan lucu.

---

Aduh.

---

Kenapa pas banget lagi manjangin rambutnya pas Chanu ulang tahun? Kek??? Bikin geer Chanu kan jadinya????

---

“Kak Chanu, kadonya nanti aku kirim via line ya”

---

“Hah? Eh eh iya”

---

Chanu udah lupa kalo dia ulang tahun. Hah? Apa itu ulang tahun? Apa itu kado?

---

Malemnya Chae ngirim link youtube.

---

“Maaf ya kak kadonya cuma itu hehe”

---

Pas Chanu klik, Chae ngecover lagu Gravity.

---

Deg

---

Deg

---

Deg

---

APANYA YANG ‘CUMA ITU’???? Chanu sampe guling-guling dikasur, untung pintu kamar udah dikunci, kalo kakaknya mergokin dia begini, bisa dijadiin bahan ledekan sebulan penuh.

---

Chanu buka chat line dia sama Chae lagi setelah pulih, mau bilang makasih, ternyata Chae udah ganti dp, jadi selfie dia rambut panjang.

---

Chanu kepo ke profile linenya Chae, ngeliat komen-komen pas Chae made changes to the Profile Photo.

---

Komen-komennya:

---

‘Chaeeeee extension gak bilang-bilang ih’

---

‘Cantik banget *emoji mata lope*’

---

*stiker terpesona*

---

‘Chae? Besok makan di kantin bareng abang yuk’

---

‘Modus ^^^^^^^^’

---

‘Chae, lo tau gak, lo ganti profile photo gini udah tiga cowok minta gue ngenalin ke lo’

---

‘Ntap’

---

---

Chanu diem.

---

---

Besoknya di ruang OSIS sepulang sekolah.

---

Chae lagi di depan komputer sambil dengerin musik, Chanu nyamperin.

---

“Lagi ngerjain apa?”

---

“Eh.. Ini kak, proposal buat acara Future Day”

---

“Oh...”

---

Chanu beresin beberapa kertas, Chae balik ngetik.

---

Hening sejenak.

---

Cuma ada suara sayup musik yang lagi didengerin Chae.

---

“Chae, rambutnya kayak kemaren aja gimana? Cantikan gitu” Kata Chanu canggung sambil ngusap-ngusap tengkuk.

---

---

(INTINYA SIH DIA GAK RELA CHAE JADI BANYAK YANG SUKA. OK)

View more