annisa

Akhirnya bisa juga jawab ask ini setelah kemarin bukunya sampai di rumah. Hehe. Sekalian mau cerita ah.

---

Karena bukunya abis di setiap toko buku yang aku datengin, aku putuskan untuk beli online di salah satu toko buku online rekomendasi Mas Aannya sendiri.

---

Jadi sebenarnya sebelum rilis filmnya, Mas Aan lumayan sering ngasih sneak peek puisi-puisi yang dia tulis untuk Rangga dan aku juga sempet denger berulang-ulang pembacaan Ketika Ada yang Bertanya tentang Cinta di soundcloud masnya dan yang paling membekas (yang waktu itu aku gak tahu judulnya ternyata Batas: ‘Lihat tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi’)

---

Ya udah dong ya aku langsung semangat banget, gak sabar nunggu bukunya rilis. Bukunya rilis barengan filmnya dan itu hari biasa, artinya aku gak bisa langsung meluncur ke toko buku. Aku putuskan buat bersabar nunggu weekend, sekalian nonton filmnya waktu itu. Dan ternyata.... HABIS SODARA-SODARA. Out of stock. Besoknya aku nonton ulang filmnya di mall berbeda, terus nyari bukunya lagi. Abis lagi. Ya Rabbi.

---

AADC hype sangat luar biasa sekali???? Filmnya laris, bukunya juga laris.

---

Hingga akhirnya bukunya tiba di pelukanku (alah) melalui perantara abang JNE.

---

Ok, akhirnya ya. Setelah aku baca...

---

Aku bacanya pake suara Rangga, beneran.

---

Terus jadi baper sendiri karena suaranya Nicsap kalo baca puisi tuh........ Ah.

---

Menurut aku, cuma segelintir orang yang baca puisi dengan intonasi biasa aja tapi isi puisinya bisa ngena banget buat yang denger. Nicsap termasuk ke dalam segelintir orang itu.

---

Sebelum aku baca buku ini aku baca pendapat-pendapat orang kalo puisi-puisi AADC 2 ini sangat khas penyair (karena memang ditulis oleh penyair) dan lebih mudah dicerna dan diingat sama orang-orang yang memang pembaca puisi, beda sama puisi-puisi di AADC 1 yang legendaris, semua inget,semua hafal, yang kalo kamu nyeletuk “Ku lari hutan” besar kemungkinan temen kamu bakal nerusin “Kemudian menyanyiku” saking ngenanya. Atau bait paling populer: ‘Pecahkan saja gelasnya biar ramai!’

---

Aku setuju sih, tapi tetep gak mengurangi kekagumanku sama Mas Aan dan puisi-puisinya.

---

Membaca puisi-puisi di Tidak Ada New York Hari Ini seperti menyelami isi kepala Rangga versi lebih matang, Rangga yang sudah bertahun-tahun tidak pulang, Rangga yang menyesal, Rangga yang merindu.

---

Otakku langsung memproyeksikan Rangga jalan kaki di trotoar kota NY, di antara himpitan orang di kereta dan di apartemennya di pusat kota, melamunkan Cinta (aih)

---

---

Sudah cukup untuk jatuh cinta dan tidak menyesal membeli buku ini.

---

---

Semakin kubaca juga semakin aku mikir dalam hati.

---

Betapa hebatnya AADC ini, bisa membuat masyarakat memborong habis buku kumpulan puisi, bisa membuat bioskop menjadi tempat reuni akbar atas semua kenangan-kenangan masa lalu.

---

---

Mungkin benar adanya kalau setiap dari kita adalah Cinta yang punya Rangga-nya masing-masing, termasuk aku (cie)

---

---

Ini moi fav:

View more

Kalo Dyo dapet promosi kerjaan maka yang kita lakukan adalah syukuran.

---

Ngundang keluarga sama temen-temen deket aja, sebagai bentuk rasa syukur udah dikasih kepercayaan baru dan rezeki. (tsaelah) (kamu sama umin dan nara juga kan diundang)

---

Beberapa hari sebelum syukurannya sih, diajak makan di luar sama Dyo, terus abis itu anak-anak boleh beli satu benda yang emang mereka pengen. Dekuki pengen sepatu, dekchanu pengen ransel dan dek Anggi pengen rumah-rumahan boneka ukuran besar.
Anak-anak seneng banget.

---

Kalo aku gak beli apa-apa karena udah dibeliin Dyo tas baru (yang dia beliin dengan bantuan temanku dan pramuniaga toko karena dia tahu dia payah urusan begini. Bagi dia semua tas sama saja dan yang penting warna biru maka aku akan suka)
Jadi aku juga gak minta apa-apa lagi.
Pas ditawarin “Kamu mau beli apa lagi gitu Nis?”
“Gak usah, tas kemaren juga cukup kok”
“Dompetnya? Sepatu? Atau apa gitu?”
“Nggak. Inget Yo kamu belom bayar premi asuransi”
(Lagi kayak gini hitungan ibu rumah tanggaku jalan)
(Tidak tergoda dengan penawaran menarik)
“Ya udah kalo gitu”
“Tapi Yo, aku pengen beli tetralogi Supernova.....”
(YA SAMA AJA)

---

Setelah itu kita pulang, tapi aku sama anak-anak belum ada yang bener-bener ngucapin selamat ke Dyo karena udah naik jabatan.
Dyo juga gak nungguin. Dia cuma bilang supaya tetep doa supaya rezeki keluarga lancar terus kayak gini.

---

Tapi besok paginya, pas dia udah di mobil mau berangkat, udah ada kotak makan di jok samping pengemudi sama lipetan kertas.
Isi kotak makannya bekel yang khusus aku buat ma anak-anak, kayak bento anak kelas 2 SD tapi aku yakin dia bakal makan kok :) Walaupun mungkin dengan risiko dijudge teman-teman sekantornya karena bekelnya beneran cute hahaha.

---

Tulisan di kertasnya:

---

‘Selamat buat amanah barunya. Semangat kerjanya ya Bapak Dyo, suami hebat, papa hebat. Luv –Yours truly’

---

*Ah jadi senyum-senyum kan Dyonya.*

---

‘Papa ^^ Congratulationssss. Adek sayang papa –Dek Anggi’

---

*Ah lucunya.*

---

‘Pah, makasih udah kerja keras buat kita semua. Semangat terus. –Dek Chanu’
*Ah terharu.*

---

Lalu....

---

‘PAPAAAAAA. Selamat pah udah naik jabatan!!! Aku bangga sama papa! Ini kalo di game nih ya, level papa udah tinggi banget pah. Sering-sering naik jabatan biar aku sering-sering dibeliin sepatu baru. Oh ya, PS4 jadi kan pah? Jadi kan? Jadi kan? Lopyu. –Anak papa yang paling ganteng’

---

Dyo:

View more

Dikarenakan Dekuki paling males disuruh packing dan selalu mengeluh

---

“Kenapa sih barang-barang gak bisa ngepak diri mereka sendiri ke dalem koper?”

---

Dan

---

“Kenapa sih kalo pergi-pergi kita harus packing?”

---

Ya menurut kamu dek.

---

Kamu gak mau ganti-ganti daleman emangnya.

---

---

Akhirnya tentu saja mamanya yang turun tangan dibantu Dek Anggi. Anaknya sendiri hanya duduk di tepi tempat tidur dengan muka baru bangun tidur, belum mandi dan belum menggerakkan seujung jaripun untuk menyentuh koper.

---

“Mah, ntar aja sih packingnya. Kan besok baru berangkatnya”

---

“Ya justru karena besok kamu berangkatnya, jadi harus packing dari sekarang!!!”

---

Dek Anggi sambil pouting pura-pura masuk ke dalem koper kakaknya.

---

“Kak, aku mau ikut ke Norway, mau ketemu Skandar Keynes” :<<<<

---

“Yee siapa juga yang mau ketemu... siapa? Standar motor?”

---

“SKANDAR KEYNES!!!”

---

“Eeeh kok malah berantem sih. Dek, ambilin baju-baju kakak kamu di lemari buat dibawa, jaket-jaketnya jangan lupa”

---

.
Kemudian selama satu jam ke depan, suara-suara di kamar Dekuki adalah sebagai berikut:

---

Nisa: “Ini apa sih Kak? Kaos udah belel gini kok mau dibawa”
Kuki: “Buat tidur maaaah”
Nisa: “Masih banyak kaos lain ah, ini tuh harusnya udah jadi lap”
Dek Anggi: “Lagian bukannya kamu kalo tidur gak pake baju?”
Kuki: “Ya di sana kan dingin???”
Nisa: “Ini syal sama kupluknya bawa juga”
Kuki: “Mah astagfirullah, kupluk banyak banget buat apaan??? Mangnya mau nyewain villa di sana?”
Nisa: “Gak ada alasan, apalagi dek yang belum masuk koper”
Dek Anggi: *mengecek checklist* “Hmmm obat maag”
Nisa: “Ya ampun iya lupa! Bawa sini dek, sama obat diare juga, terus obat flu, obat batuk, obat tenggorokan”
Kuki: “Mah??? Gak sekalian obat panu???”
Nisa: “Kamu panuan?????”
Kuki: “Ya nggak???? Tapi maksud aku banyak amat bawa obat. Di sana juga ada apotek”
Nisa: “Udah gak usah protes, nurut aja kata mama”

---

Kuki hanya bisa pasrah. Daripada dia gak di-packing-in.

---

---

Terus gak lama Dyo sama Dekchanu ikut masuk kamar Kuki dan ikut memeriahkan suasana packing.

---

Di saat Kuki lagi berdebat mau bawa sepatu kesayangannya yang warna coklat itu (kukimania pasti tau yang mana), Dekchanu ngecekin batre kamera dan handycam.

---

Dyo gak lupa nasehatin Dekuki nanti harus selalu nyempetin ngabarin, hp harus selalu nyala, jangan jauh-jauh dari para hyung dan jangan tidur sembarangan di negara orang.

---

---

Dekuki iya-iya aja.

---

Later in Norway.....

---

.

---

.

---

.

View more

Kediaman keluarga Dyo bagaikan rumah kedua bagi Kim Etet.

---

Pulang sekolah sering, hari libur juga sering. Sampe kayaknya dia udah nyetok kaos-kaos di lemari Kuki buat ganti abis pulang sekolah wkwkwkw.

---

Jadi pulang sekolah, ke rumah Kuki main PS bareng sampe magrib, celananya masih celana sekolah, atasnya kaos, kebayang gak. Kadang numpang tidur, kadang numpang baca komik. Niatnya pas azan magrib doi pulang tapi selalu ditahan apalagi kalo ada Dyo di rumah.

---

“Lho Etet mau ke mana? Jamaah aja di sini”

---

Kuki-pun ngelewatin dia sambil nepok punggungnya, “Dahlah, yuk wudhu dulu”

---

Sampe makan malem juga Etet ditahan makan bareng di meja makan.

---

GAK JADI-JADI YA PULANGNYA INI MAH.

---

---

Sampe Etet kuliah-pun dia masih sering main ke rumah. Ya gimana emang dia segitu akrabnya sama Kuki. Mental age mereka juga sama sih.

---

---

Gak cuma main PS, mereka suka nonton film, ngecover lagu, karaoke dangdut, belajar gitar, ngomongin sekolah, ngomongin guru, ngomongin artis, main ular tangga, makan, ngabisin cemilan di kulkas, main game di hp, gangguin chanu, gangguin dek anggi, nonton tv dll dll dll.

---

Tapi mereka tuh suka absurd, waktu zaman star wars, kamar kuki disulap jadi arena tarung light saber. Tinggal Nisa yang marah-marah karena kamar Kuki yang tadinya udah berantakan jadi makin berantakan kayak lokasi perang. Main lightsaber apa main gobak sodor di dalam ruangan?? Tidak ada bedanya.

---

Cuma satu yang bisa menghentikan aktivitas aneh mereka.

---

Makanan.

---

---

Suatu hari mereka lagi main ABC lima dasar (mengisi waktu) terus....

---

Kuki nanya: “Laper gak lo?”
“Mayan”
“Hm”
“Lo gak ada stok apa Kuk? Chitato indomie kek gitu”
“Ambil aja makanan di bawah”
“Lo yang ambilinlah”
“Males. Lo aja”
“Malu gue”
“ALAH PAKE MALU. BUKANNYA UDAH BIASA”
“Ada bokap nyokap lo di bawah. Gak enak kalo nyelonong”
“Yaelah kalo gak enak kasih kucing aja”
“Tai lo. Maksud gue......”
“Iye iye ngerti, tapi gue males ngambilinnya”
“Lo juga laper kan????”
“Iya tapi---”

---

(gitu aja terus ampe isya)

---

---

Kemudian panggilan Nisa terdengar seperti lonceng kedamaian: “Kakaaaaak, Eteeeeeeeet, mau shihlin gaaak? Papa beliin nih. Cepetan sebelum diabisin Dek Anggi”

---

---

Mereka berdua berpandangan.

---

Berpandangan.

---

Berpandangan.

---

Lalu....

---

---

“WOY GUE DULUAN. MINGGIR”

---

“GUE DULUAN”

---

“EH TOKE. LEPASIN”

View more

Punya.

---

Ini mah aku juga tau.
Jadi waktu SMA, lagi ada panggung bulan bahasa, Dyo kan ketua OSIS, jadi dia repot banget gitu deh mondar-mandir, micnya nempel, ngarahin panitia lainnya.
Aku mah duduk di depan panggung aja sama murid-murid lainnya, kebetulan setiap bulan bahasa aku hanya berpartisipasi ikut lomba menulis cerpen atau puisi, bukan perform-performan, jadi ya gak ribet di panggung.

---

Dyo berseliweran mulu, beneran deh. Bosen liat dia. (alah bilang aja seneng)
Terus pas dia lagi sibuk-sibuk gitu, tau-tau dia kayak jongkok di pinggir panggung, aku liat tampangnya malu banget, aku gak ngeliat tangannya sampe temen sebelahku berisik:
“Liat paketos HAHAHAHAHAHA tadi dia baru dikasih tau temennya, celananya belom diseletingin HAHAHAHAHAHAHAHA”
“.....”

---

Aku pengen ketawa tapi kasian.
Yang lain juga udah pada ngetawain. Mana dia repot banget. TERUS KENAPA GAK DIBENERIN DI BELAKANG AJA.
Refleks kali ya.
Ckck.
Pasti malu banget.
Tapi waktu itu aku belum kenal dia. Jadi ya udah.
(walaupun setelah itu aku masih suka ikutan ketawa setiap temen-temenku bahas insiden seleting ketua osis wkwkwk)

---

Sampe sekarang kalo aku ungkit peristiwa tsb, orangnya langsung cemberut terus bilang “Udahlah Nis, jangan dibahas lagi”
YA GIMANA GAK MALU YA.
UDAH DENGAN PEDENYA MONDAR-MANDIR DI PANGGUNG TERUS TERNYATA CELANANYA BELOM DISELETINGIN.
UNTUNG DEKUKI GAK TAU CERITA KELAM PAPANYA INI.

View more

Hallo Feb!

---

Jadi hari ini aku akan bagi-bagi resep ya. Tapi yang simple aja supaya kalian bisa mencontoh dengan mudah hehe.

---

Kalo makanan berat, masing-masing favorit mereka beda sih, misalnya Dyo suka banget semur perkedel daging aka meatball stew (halah) sama nasi goreng, dekuki suka ayam suwir dibumbu pedas, dekchanu sama dek anggi suka suka cumi tepung.

---

Nah buat cemilan mereka seragam nih favoritnya, walaupun banyak pilihan lain kayak kue pukis dan churros bikinan mamanya, mereka menyatukan suara di Pompom Potato aka Kroket Kentang Keju.
Jadi kroketnya bentuk bulet-bulet gitu dan isinya bisa telur puyuh atau wortel. Mereka suka banget ini soalnya kadang suka jadi games juga, tebak-tebak isinya. Terus suka aku isi sayur, jadi anak-anak tetep makan sayur tanpa menolak. Hehe.

---

Ini resepnya waktu itu aku coba-coba hasil browsing dari internet:
Bahan
400 gr kentang, rebus atau kukus atau goreng
100 gr keju, parut
2 sdm susu kental manis (kalo mau variasi)
garam dan merica secukupnya
+/- 22 butir telur puyuh rebus

---

Pelapis
tepung roti secukupnya
1 butir telur, kocok lepas

---

minyak untuk menggoreng

---

Cara membuat
1. Haluskan kentang dengan sendok atau ulekan. Masukkan keju parut, aduk rata. Tambahkan garam dan merica. Cicipi dan sesuaikan dengan selera
Note: jika menggunakan susu bubuk atau susu SKM, campurkan di tahap ini
2. Bentuk adonan bulat, sambil dikepal-kepal (digenggam sambil ditekan) supaya padat, tidak mudah pecah saat digoreng. Pipihkan, isi telur puyuh kemudian bulatkan kembali
3. Celupkan ke telur kocok, gulingkan ke tepung roti. Bisa diulang jika ingin kulit yang lebih tebal.
4. Simpan dalam freezer 1-2 jam sebelum digoreng
5. Goreng dalam minyak panas yang agak banyak dengan api sedang-besar supaya kulit cepat menguning keemasan sebelum isinya meletus dan pecah. Balik hanya sekali saja.
6. Jika sudah menguning keemasan, angkat dan tiriskan

---

Sajikan selagi hangat dengan saus tomat atau mayonaise.

---

Tips: Saat pembuatan hati-hati dengan suami dan anak-anak yang iseng karena gak sabar mau makan. Contohnya dia ini, aku lengah dikit udah nyomot satu.
Hm coba kalo ada yang aku isi wasabi ya.

View more

Hehe akhirnya kutemukan juga lanjutannya buat kamu<3

---

(part 2)
Terus Nisa langsung ngajak ngobrol Seulgi, sama ngenalin ke dua dedek.
Sementara itu dua lelaki tsb berkasak-kusuk:
“Itu siapa”
“Seulgi. Tadi kan gue bilang. Elah”
“Maksud gue.... lo gak bilang nyet kalo lo mau bawa cewek”
“Hehe YA GAPAPALAH?? Masa lo gak kasian sama gue? Ntar gue dikira babysitter anak-anak lo. Gak ada pasangannya”
“Hhhh. Udah resmi ama dia?”
“Bentar lagi”
“Hah”
“Ntar gue mau nembak dia di Malioboro malem-malem” >> Kayak anak SMA lagi karyawisata lo ah.
“.....”
“Yeol”
“Ape”
“Sebenernya lo ngajak gue sekeluarga ke Jogja akal-akalan doang ya gak? Biar lo bisa sekalian liburan sama dia?”
“Euuu”
“Soalnya kalo beneran berdua doang ke luar kota gak dibolehin. Ya kan? Ngaku lo”
“HAHAHA Yeokshi emang gak salah kita temenan bertaun-taun, true friend always know” Pcy ngerangkul Dyo. Tapi kena gebuk lagi. Sukurin.

---

Terus pas di hotel besok paginya, Pcy udah ngajakin anak-anak berenang. Semangat banget doi, sampe ban bebek-bebekannya Dek Anggi juga dia yang niup. Tadinya Dyo males keluar, menurut dia berenang pagi-pagi itu tidak efektif, abis berenang mandi lagi, jadi harus mandi dua kali. Mendingan kalo mau olahraga tuh jogging kek atau apa kek. Tapi karena anak-anaknya sama Pcy semangat banget, dia mau gak mau ikutan. Gak lucu ntar malah Pcy yang disangka bapaknya anak-anak sama orang sekitar.

---

Pcy: “Dek dek! Lama-lamaan nyelem yuk!”
Dekuki: “Males ah, om suka curang”
Dekchanu: “Iya!! Waktu itu pernah kan om ngambil napas bentar terus lanjutin nyelem lagi!!”
Pcy: “Wkwkwk dek, pepatah mengatakan yang lalu biarlah berlalu. Sekarang om janji deh gak curang”
Dekuki: “Bener ya??”
Pcy: “Iyaaa”
Pcy: “Yo? Lo gak ikutan??”
Dyo: “Kalo nyelem semua, yang jagain Dek Anggi siapa.”
Pcy: “Ya udah Dek Anggi juga ikut nyelem???”
(Pcy kena gebuk pt.12334)

---

Setelah satu jam mereka main air, Pcy udah sampe tiga kali lomba gaya bebas, gaya punggung, gaya katak sampe gaya katak terbang sama dekuki dekchanu dan Dyo berkali-kali naik perosotan anak-anak karena Dek Anggi seneng naik itu.
Akhirnya mereka udahan dan bilas.
Selagi anak-anak dijagain aku ma calon ceweknya Pcy. Mereka berdua pergi ngambilin makan.
Terus......

---

“Yeol, lo ngambilin buat siapa lagi. Banyak amat”
“Ini dekuki, ini dekchanu, ini dek Anggi. Eh bener kan Dek Anggi gak suka jamur? Udah gue pisahin, terus dekchanu gak pake sambel”
“....”
“Ntar lo sama Nisa kan repot, biar gue yang nyuapin dekuki”
YA ALLAH.
DIBUKA PENDAFTARAN NIH BUAT JADI CALON ISTRI PARK CHANYEOL.
UDAH SIAP BANGET.

View more

Momen “Hhhh untung sayang” versi saya:

---

-Kalo mau pergi-pergi
“Yo bagusan aku pake baju yang ini apa ini?”
“Yang itu”
“Tapi yang itu juga bagus. Huhu bingung”
“Ya udah, pake dua lapis aja”
*saya langsung dipelototin*
“Iya, iya becanda. Yang itu aja. Cantik”
Lalu tiga puluh menit kemudian, setelah dia hampir mengosongkan seluruh isi lemari: “Pake yang pertama tadi aja deh”
W.h.y.
Untung sayang.

---

-Ketika mulai random.
“Yo pengen liat ikan”
“Di mana?”
“Di toko aquarium”

---

“Yo, mau naik kereta”
“Ke mana?”
“Ke Narnia”
“.....”
Untung sayang.

---

-Lama gak bales chat atau bahkan gak dibales sama sekali
Nisa sering bilang ini kebiasaan jelek saya kan ya. Padahal sebenernya dia juga sama aja. Bahkan pernah ada line temennya yang baru dia baca setelah sebulan.
Saya pernah ngeline nanya dia di mana gak dibales-bales seharian taunya baru buka terus pas kita udah sebelahan, sama dia tetep dibales.
‘Ini di sebelah kamu hehehe’
Hhh.

---

-Ketika dia cemburu berlebihan.
Pernah kita hampir berantem di depan indomaret gara-gara kata dia kasir indomaretnya ngeliatin saya terus.
Saya bilang “Itu dia ngeliatin karena gak ada kembalian receh”
Nisa: “Kok kamu tau? Emang kamu tadi ngobrol sama kasirnya??? Oh gitu Yo. Sana kamu masuk lagi!”
Astagfirullah.
Untung sayang.

---

-Dia suka hal-hal yang manis, imut, romantis dan cringeworthy sementara saya kebalikannya. Makanya ketika ada situasi seperti saya dipaksa pake piyama penguin lucu dan melakukan puluhan gaya aegyo yang bakal bikin saya jadi bahan ledekan Park Chanyeol seumur hidup, saya cuma bisa pasrah dan bilang: “Untung aku sayang Nis sama kamu”

---

-Overthinking sama apapun. Bahkan dia bisa bangunin saya tengah malem cuma karena: “Yo, aku gak bisa tidur, aku kepikiran Kaneki, di episode kemaren dia mati. Plis temenin aku nyeduh milo.”
“.....Nis sekarang jam tiga pagi”
Jika bukan karena sayang, udah saya hapus folder drama dan anime di harddisknya.

---

-Setiap Nisa dan moodswingnya bikin bingung.
Ini ada studi khususnya gitu gak sih? Biar dibaca sama saya dan lelaki-lelaki korban moodswing perempuan lainnya.

---

Waktu itu saya di luar kota terus ngabarin dia, pake video call.
“Nis, aku udah sampe, abis ini mau makan. Kamu udah makan?”
“.....”
“Nis?”
*ditutup*
Saya bingung kan, terus celingukan, apa ada sesuatu di sekitar saya yang bikin marah.
Gak lama dia ngechat: ‘Gak usah video call! Ntar akunya tambah kangen! Udah sana makan!’

---

Ya udah saya gak video call dia lagi sampe 2 hari...
Abis itu dianya marah “Kamu kok gak video call aku lagi? Kenapa?? Sibuk banget apa sampe gak sempet ngabarin istri?????”

---

Ya Allah.

---

Belom lagi kalo lagi marahan terus saya gak boleh masuk kamar.
Ya udah saya pasrah aja udah siap-siap mau nginep di rumah temen saya terus baru juga buka pintu keluar, entah Nisa sebenernya punya kuping kekuatan supersonik apa gimana dia keluar kamar terus ngeliatin.
Ngeliatin.
Ngeliatin.
“Kamu mau ke mana? Kok pergi? :(”
.
.
Tadi-kan-dia-yang....
Ah. Untung sayang.

View more

Annisa kalo udah marah banget atau berantem sama saya itu bakalan diem dan gak ngomong sama saya sampe lama. Justru saya pengennya dia marah-marah aja, atau bawel, atau mukulin saya sekalian daripada aksi tutup mulut gitu.

---

Saya juga orangnya kalo marah diem, maka ini menghasilkan situasi jika saya sama dia berantem berarti bakalan diem-dieman.

---

Yang jadi korban tentu saja anak-anak. Mereka mendadak jadi tukang delivery pesan.
Contoh:
“Pah, kata mama kok papa gak makan?”
“Iya nanti. Mama masak apa aja?”
“Mah, kata papa, mama masak apa aja?”
“Bilangin papa kamu, liat aja di meja makan”
“Pah kata mama, liat aja di meja makan”
“Mamanya udah makan belum? Bilangin suruh makan duluan, jangan nungguin papa. Nanti maagnya kambuh lagi”
“Mah, kata papa, apa tadi pah?”
“Mamanya udah makan belum, kalo belum suruh makan duluan, jangan nungguin papa. Nanti maagnya kambuh lagi”
“Yah panjang banget lagi. Ok, mah jadi tadi kata papa, mama udah makan belum, kalo belum---KALIAN MAKAN BERDUA AJA DEH SEKARANG SINI AKU SERET KE MEJA MAKAN”
^^^^^^^^^^
Tandanya Dekuki sudah tidak kuat lagi menghadapi kita berdua yang sebenarnya saat itu hanya berjarak lima meter dan dengan kondisi telinga yang baik-baik saja.

---

Tapi biasanya ini gak berlangsung lama dan membaik dengan sendirinya sih. Karena dua-duanya sama-sama gak bisa lama-lama gak ngomong satu sama lain.
Udah gitu Annisa walaupun lagi marah suka masih merhatiin saya.
Kayak waktu itu saya masih dalam rangka didiemin dia, saya berkutat di depan kerjaan saya di meja. Tau-tau dia duduk di sebelah saya, naro teh anget, abis itu baca buku di sebelah saya.
Akhirnya saya buka mulut terus bilang tanpa nengok: “Makasih ya sayang”

---

Abis itu baikan.

View more

Haha. Saya gak perlu ngasih wejangan, dianya udah minta duluan.

---

Dari jauh-jauh hari udah ribut neleponin, nih mumpung saya masih inget, saya ceritain paniknya dia:
“YO!!!!!”
“Salam dulu.”
“SAMLEKUM YO. ASLI INI GAWAT BANGET YO. PARAH LO MESTI TOLONGIN GUE”
“Ya udah nyet, ngomongnya pelan-pelan. Ada apa?”
“ITU. HANI. APA ITU NGGG GUE BESOK DIUNDANG TERUS ADA HANINYA”
“Hah? Hani ngundang lo? Udah ngundang nikahan aja dia? Cepet banget”
“ANJ**G BUKAN NGUNDANG NIKAH!!! KENAPA SIH LO BIKIN GUE TAMBAH PANIK”
(saya ketawa) (godain pcy soal ini memang selalu menyenangkan)
Akhirnya dia mutusin buat langsung dateng ke rumah aja terus cerita lengkap.
“Oh gitu, jadi lo diundang ke acara yang ada Haninya juga?”
“Iya :( :( :(“
“Terus masalahnya apa?”
“YA ITU MASALAHNYA. ADA HANI. GUE MESTI GIMANA???”
“Ya biasa ajalah, lo kenal Hani udah lama Yeol. Kenapa sekarang jadi gak berani ketemu?”
“Sekarang kan keadaannya udah beda. Gue aja gak yakin gue bakal berani liat dia”
“Terus lo mau pake penutup mata gitu? Biar gak ngeliat?”
“HHHHH semoga Hani juga gak ngeliat ke gue. Gue grogi.”
“Gak mungkin gak ngeliatlah, rambut lo aja merah banget gitu kayak ayam piloks”

---

Setelah itu, karena saya simpati sama dia, saya kasih saran-saran apa aja yang harus dia lakukan nanti. Intinya sih biasa aja. Terus banyak-banyak tarik napas dalam-dalam.

---

Pas Hari H, pagi-paginya saya line dia, sengaja bikin dia tambah mules:
‘Selamat ketemu Yeol. Inget saran gue kemaren.
Emang sih kalo dua orang masih ada ikatannya, pasti bakal diketemuin juga. Bahkan setelah ratusan purnama
-Dyo, abis dipaksa istri nonton AADC.’

---

Pcy: ‘Fak yu.’

---

Ckck.

---

-Dyo

View more