pusing mengeluarkan suara2 aneh diliatin temen kamsahamnida mama nisa ♡♡♡♡♡♡♡♡
ini lanjutannyaa hehe
--Hari Kedua MOS--
Namjun sedang membaca buku di bawah pohon rindang di area kampus, headset di telinganya menyalurkan musik keras yang terdengar sampai keluar.
Fay datang setengah berlari, membuat alis Namjun terangkat.
F: Lo panitia gabut ya? Kan masih agenda MOS, kok lo masih disini?
N: Bosen. Kenapa kok nyamperin gue?
F: *nyodorin pita*
N: Apaan nih?
F: Tadi disuruh nyari pasangan buat diiket tangannya pake pita terus jalan kesana kemari seharian. Jumlahnya ganjil karena ada yg ga masuk
N: ...terus?
F: Gue ga ada pasangan, udah cepetan lo jadi pasangan gue *ngomongnya cepet karena grogi*
N: Maksud lo satu tangan gue diiket ke tangan lo pake pita dan kita harus keliling-keliling bareng???
F: Udah ah jangan banyak protes
N: Tapi gue kan senior???
F: Mereka ga bilang ga boleh kok
.....
Fay dan Namjun-pun mengikat tangannya dan selama sisa hari itu di kampus mereka melakukan aktivitas sambil berpegangan tangan secara tidak langsung.
Menjelang sore..
F: Jun, mau ke toilet
N: Yaudah dilepas dulu ini pitanya
F: Tapi anterin.. gue ga tau jalan
N: Hhhh iya iya
Di toilet, Fay melepas pita yang bagaikan borgol itu.
"Tunggu di luar ya! Awas ngintip!
N: Iya, tenang aja sih
Namjun nunggu Fay sambil bersandar di dinding toilet.
Di sela suara air yang keluar dari keran, Fay berkata: "Jun, besok hari terakhir MOS"
..... hening sejenak.
N: Iya, kopi kan. Besok gue ajak ke kafe yang biasa gue datengin.
....
Dari dalam toilet Fay tersenyum.
.
Setelah itu, ngopi sudah menjadi agenda khusus Fay dan Namjun selama seminggu sekali, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam disana, membicarakan banyak hal yang kadang memang hanya mereka yg mengerti, berbagi selera musik, kadang mereka hanya saling diam, dengan kepulan kopi hangat di hari berhujan, tapi dalam diam mereka memahami pikiran satu sama lain, hingga suatu hari...
Mereka bukan hanya bertukar pikiran, tapi bertukar perasaan.
(MAAPIN PENGARUH HUJAN JADI BEGINI BAHASANYA) (NGARUH)
--Hari Kedua MOS--
Namjun sedang membaca buku di bawah pohon rindang di area kampus, headset di telinganya menyalurkan musik keras yang terdengar sampai keluar.
Fay datang setengah berlari, membuat alis Namjun terangkat.
F: Lo panitia gabut ya? Kan masih agenda MOS, kok lo masih disini?
N: Bosen. Kenapa kok nyamperin gue?
F: *nyodorin pita*
N: Apaan nih?
F: Tadi disuruh nyari pasangan buat diiket tangannya pake pita terus jalan kesana kemari seharian. Jumlahnya ganjil karena ada yg ga masuk
N: ...terus?
F: Gue ga ada pasangan, udah cepetan lo jadi pasangan gue *ngomongnya cepet karena grogi*
N: Maksud lo satu tangan gue diiket ke tangan lo pake pita dan kita harus keliling-keliling bareng???
F: Udah ah jangan banyak protes
N: Tapi gue kan senior???
F: Mereka ga bilang ga boleh kok
.....
Fay dan Namjun-pun mengikat tangannya dan selama sisa hari itu di kampus mereka melakukan aktivitas sambil berpegangan tangan secara tidak langsung.
Menjelang sore..
F: Jun, mau ke toilet
N: Yaudah dilepas dulu ini pitanya
F: Tapi anterin.. gue ga tau jalan
N: Hhhh iya iya
Di toilet, Fay melepas pita yang bagaikan borgol itu.
"Tunggu di luar ya! Awas ngintip!
N: Iya, tenang aja sih
Namjun nunggu Fay sambil bersandar di dinding toilet.
Di sela suara air yang keluar dari keran, Fay berkata: "Jun, besok hari terakhir MOS"
..... hening sejenak.
N: Iya, kopi kan. Besok gue ajak ke kafe yang biasa gue datengin.
....
Dari dalam toilet Fay tersenyum.
.
Setelah itu, ngopi sudah menjadi agenda khusus Fay dan Namjun selama seminggu sekali, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam disana, membicarakan banyak hal yang kadang memang hanya mereka yg mengerti, berbagi selera musik, kadang mereka hanya saling diam, dengan kepulan kopi hangat di hari berhujan, tapi dalam diam mereka memahami pikiran satu sama lain, hingga suatu hari...
Mereka bukan hanya bertukar pikiran, tapi bertukar perasaan.
(MAAPIN PENGARUH HUJAN JADI BEGINI BAHASANYA) (NGARUH)
Liked by:
fay