annisa

Apah ini weird things karena aku sama Dyo nganggepnya nggak, tapi kata orang-orang ini aneh.

---

-Aku sama Dyo suka pergi keluar tapi gak nentuin tujuannya kemana, ntar aja di jalan ditentuinnya. Terus aku sering tiba-tiba ngajakin naik kereta, karena aku seneng denger roda kereta ngeliatin pemandangan yang geraknya cepet banget dari kaca jendela.

---

Tapi kalo keretanya penuh sesek, Dyo pasti ngajakin pulang lagi. Wkwk.

---

Awalnya Dyo juga nanya: “Kenapa sih Nis, suka random pengen naik kereta?”

---

Aku bilang sama dia: “Soalnya bisa bayangin naik kereta di Jepang” KARENA BIKOZ JAPAN AKAN SELALU MENJADI NEGARA IMPIANQU.

---

Dyo gak nganggep itu aneh, malah nemenin.

---

-Saling nulis surat. Di era maju seperti sekarang di mana ada berbagai macam social media yang memudahkan kita, aku sama dia masih suka surat-suratan terus suratnya ditaro di tempat-tempat tidak terduga di rumah. Dyo pernah naro di bawah bantal sofa, terus ditemuinnya sama dekuki........

---

-Dari pas pacaran, aku kalo teleponan sama dia malem-malem bisa lho gak ngomong. Cuma diem-dieman aja. Dengerin tarikan napas masing-masing, terus Dyo aku suruh humming lagu apa aja, aku disuruh cerita dongeng. Sampe ketiduran. Kata orang-orang: “BOROS PULSA”
“Justru ini cara terfavorit ngabisin pulsa” – Dyo

---

-Suka mainan tebak awan. Kalo langit lagi cerah terus awan-awannya banyak beraneka bentuk. Aku sama Dyo pasti asik diskusi.
“Ih Yo, yang sebelah sana mirip ikan paus”
“Nggak Nis, itu mirip nachos”
“Mananya?? Kalo yang itu mirip ransel jansport”
“Lebih mirip bakwan”
“Kamu laper ya, Yo?”
Yha

---

-Terakhir aku dan dia dia suka beli jajanan anak-anak, apalagi sama-sama sweettooth, kebanyakan permen, cokelat dll. Jadi cemilan orang tua sama anak-anaknya tuh sama. Terus Dyo suka jail kalo kita lagi ngemil berdua:

---

Dyo: “Nis, permennya aku abisin ya”
Nisa: *nengok*
Nisa: “....Yo”
Nisa: “Kenapa ditaro di mulut kamu semuaaa”
Dyo: “Ya udah, ambil nih”
Dyo: *nyengir*

---

Zzzzzzzzzz enaknya diapain nih suami begini??
.
.
disayang.

View more

Pernah terus Dyonya tuh segan gitu perginya, soalnya dia juga gak mau ninggalin istrinya yang lagi hamil jauh-jauh. Lah gimana yang jauh, dia ke kantor doang aja neleponin mulu. Hpku udah kayak ada alarm bunyi tiap tiga puluh menit sekali. Mastiin semua baik-baik aja dan si adek gak tiba-tiba kepengen brojol.

---

Tapi karena urusannya waktu itu sangat mendesak sehingga dia harus pergi, mau gak mau akhirnya dia pergi. (setelah sebelumnya berisik “Nis, jangan jauh-jauh dari hp ya”, “Nis, minta temenin bunda ya” “Nis, jangan lupa minum susu” “Nis,” “Nis,”)
Terus ada insiden gitu. Jadi pas dia di airport, udah mau berangkat dia nelepon aku. PADAHAL SEBELUMNYA DI MOBIL JUGA UDAH NELEPON.
D: “Hallo Nis, posisi kamu di mana? Lagi apa? Suhu AC-nya berapa?”

---

Aku heran kenapa dia gak sekalian nanya titik koordinat posisi aku.

---

N: “Aku lagi di kasur, mau bobo, Yo. Suhunya.... gak terlalu dingin”
D: “Berapa?”
N: “Hhhh Yo, gak terlalu dingin kok”
D: “Berapa, Annisa”
N: “Bentar”
*suara-suara gemerisik*
D: “Lho kamu bangun? Ngapain?”
N: “Ngambil remote AC”
D: “Ya gak perlu bangun” (jadi panik) “Kan bisa liat di hp kamu”
D: “Awas ati-ati berdirinya”
D: “Kamu tuh, ngapain sih remotenya ditaro jauh-jauh dari jangkauan”
*terus hening*
D: “Nis?”
D: “Nisa?”
D: “Annisa?”

---

Dyo mulai panik, dia jalan puter balik.

---

D: “Hallo? Nis? Jawab aku”
N: “Aduh Yo”
D: “Kenapa??”
D: “Nis?? Kenapa??”
Dyo ngos-ngosan karena setengah lari.
N: “Tadi perutku sakit tapi sekarang udah gak apa-apa kok”
N: “Aku udah di kasur lag”
D: “Aku pulang sekarang. Tunggu”
N: “Lho Yo?? Ngapain?? Gapapa kok, tadi perutku cuma sakit bentar”
D: “Gak. Aku gak mau ngambil risiko kamu kenapa-kenapa. Tunggu”
N: “Yo, beneran udah gak kenapa-kenapa. Tadi emang sakit terus pas aku gak sengaja mencet loudspeaker, kedengeran suara panik kamu, perutku langsung sembuh lagi”
D: “Kok gitu?”
N: “Kayaknya si adek cuma mau denger suara papanya aja”
N: “Udah gapapa Yo sekarang, ok?”
D: “Tetep aja aku khawatir”
N: “Bentar lagi Bunda dateng. Udah, sana kamu berangkat”
D: “Beneran kamu udah gak apa-apa?”
N: “Iyaaa, ini kayaknya dedek bayinya pengen jailin papanya aja”
D: “Hmm”
(TERNYATA DEKUKI MEMANG JAHIL SEJAK MASIH DI DALAM PERUT)
.
.
Lalu setelah tenang, dan Dyo kembali menuju tempat duduknya tadi.
D: “Tapi Nis,”
N: “Hm?”
D: “Aku seneng, kamu berhenti sakitnya pas kamu loudspeaker telepon aku”
D: “Dedeknya pengen denger suara aku kan berarti?”
HUHU KENAPA JADI GEMES.
N: “Iya papa, adek kangen papa. Cepet pulang yaaa”

View more

Dyofam beli baju lebaran ya.

---

Seperti biasa bakal ada perdebatan rutin soal warna baju karena Dyo maunya hitam atau abu-abu, aku maunya biru muda atau biru tua atau biru apa aja yang penting biru.

---

D: “Taun kemaren kan udah biru, Nis”

---

N: “Taun kemaren kan biru muda”

---

D: “Terus sekarang biru apa lagi? Biru tua juga udah pernah kayaknya”

---

N: “Biru dongker”

---

D: *menghela napas sabar*

---

Untung istri ya, Yo.

---

D: “Seragamin aja Nis, kita berlima warnanya senada”

---

D: “Warna item”

---

N: “Yo, ini buat lebaran, masa item-item”

---

Dekuki: “Hot pink aja gimana?”

---

*langsung diem lagi begitu liat ekspresi mama papanya*

---

Terus kita lama di bagian baju laki-laki karena milihin baju buat tiga lelaki sekaligus cukup makan waktu ofkors. Apalagi kalo...

---

Dekuki: “Mah, aku gak mau yang ini... Ini gak keren”

---

Dekchanu nurut aja pilihan mama sambil sesekali milih sendiri.

---

Dek Anggi nanya jam mulu karena udah gak sabar buka puasa.

---

Setelah ditentukan kalo seragam sekeluarga warnanya putih, dan selesai beli baju baru buat ketiga pejantan tangguh, kitapun ke bagian perempuan.

---

Dyo sama dua jagoannya duduk di kursi di deket kamar pas, nunggu aku sama Dek Anggi yang lagi nyoba baju di dalem. Udah kebiasaan karena pasti aku bakalan minta pendapat Dyo bagus apa nggak.

---

Sebelum aku keluar kamar pas, tau-tau Dyo ngajak dua jagoannya ngobrol serius.

---

D: “Boys, sini papa mau bilang sesuatu”

---

D: “Gimana kalo kita beli baju item satu lagi, samaan bertiga”

---

K: “Lah pah, kan kata mama gak boleh item-item”

---

D: “Nanti bilang aja ini buat dipakenya ntar bukan pas lebaran”

---

C: “Terus pas kapan?”

---

D: “Pas lebaran hari kedua atau ketiga. Judulnya tetep baju lebaran kan”

---

K: “Papa jeniusssss”

---

*pintu kamar pas ngebuka*

---

N: “Yo, gimana, ini bagus gak?”

---

D: *memperhatikan dengan seksama* *bersikap gak kayak papa yang baru ngajak dua anak lelakinya bersekongkol*

---

HMMMMMM.

View more

Ehe Naya

---

Om enamhari kesayangan anak-anak penguin tentunya adalah Om Surya aka Sungjin :3

---

Soalnya dia yang paling sering ngasuh anak-anak Dyo.

---

Om Sungjin favorit semuanya deh, dekuki dekchanu dek anggi gak ada yang gak sayang Om Sungjin.

---

Om Sungjin suka ngajarin dekuki main tazos dan gitar

---

Om Sungjin suka bantuin dekchanu ngerjain PR

---

Om Sungjin suka ngajakin Dek Anggi naik sepeda keliling kompleks

---

Mereka pasti nempelin Om Sungjin tiap acara keluarga besar, dan yang ditempelin juga gak keberatan. Malah seneng. Terus becanda sama Dyo: “Yo, Dek Anggi kasih adek baru dong”

---

Yang kemudian dibalas Dyo: “Udah saatnya lo yang punya anak sekarang, ya dek ya?"

---

Wkwkw.

---

Kalo sama Dowoon aka Danishnya Naya, Dek Anggi yang paling seneng soalnya kata Dek Anggi muka Om Danish imut-imut kayak temen sepantarannya. Tapi ini jg yg deketinnya dek anggi mulu, dianya gak biasa ma anak2. Tapi Om Danish suka nyubitin pipi Dek Anggi gemes, abis itu becandain, tapi kalo disuruh ngasuh lama-lama dia give up. Ya gak?

---

Sementara Om Jae adalah favorit Dekuki soalnya santai dan jenaka.

---

“Om, app ngedit muka jadi jelek itu apaan sih Om? Kayak yang di dp Om?”

---

“Lah itu gak pake app dek, jelekin aja sendiri”

---

“Iya juga ya”

---

Lalu mereka menciptakan wajah-wajah jelek bersama di depan kamera sambil cekakak-cekikik.

---

Ya dek, ada baiknya kamu mempergunakan waktumu untuk minta ajarin english ma Om Jae daripada bikin muka meme.

---

Om Won Won apa yang Pil aka Wonpil favoritnya Dekchanu karena mereka sama-sama cool, tidak macam-macam dan tau pada saatnya harus bereaksi.

---

Om Brian favoritnya Dekuki juga, soalnya Om Brian tau cara ngecheat berbagai game.

---

Tapi intinya, ketiga anak-anakku paling suka sama Om Ujin, ini pas lebaran taun kemaren, lagi ngumpul-ngumpul terus dirikues sama dekuki dekchanu dek anggi nyanyiin lagu pelangi pelangi alangkah indahmu pake gitar:

View more

Jadi akupernah ngomongin ini sama Desta @snowblossomy

---

Sejeong tuh kakak kelas Kuki, setingkat di atasnya Kuki cuma bisa mengagumi dari jauh aja karena Sejeong punya pacar.

---

Kenapa Kuki bisa mengagumi Sejeong? Karena pada suatu hari Kuki ke kantin sendirian, gak sama temen-temennya, mau jajan roti doang.

---

Pas mau ngambil roti kismis...

---

Sejeong yang lagi kerepotan bawa jajanan di sebelahnya langsung nyegah gitu.

---

S: “Eh sorry, itu udah aku beli”

---

K: “Oh”

---

K: *bingung dan salah tingkah*

---

(ITU KAK SEJEONGNYA LAGI REPOT BUKANNYA KAMU TOLONG DEK.)

---

S: “Boleh minta tolong taroin di sini?” *nunjuk ke atas tumpukan jajanan yang dia bawa* “Tangan aku penuh”

---

K: “Ok”

---

K: *naro roti kismis di atas jajanan-jajanan Sejeong*

---

S: “Sorry ya”

---

K: “Gapapa kak”

---

S: “Kamu anak kelas satu?”

---

K: “Nngg iya”

---

Sejeong ngelirik ke tempat roti yang sekarang udah kosong, kayak ngerasa bersalah gitu.

---

S: “Kamu ambil puding ini deh”

---

K: “Hah?”

---

S: “Ambil, gantinya roti kismis. Aku gak enak”

---

S: “Ntar kamu gak makan”

---

K: “Eh gapapa beneran. Baso masih banyak kok, nasi uduk juga, ketoprak juga” *Kuki ngabsen makanan di kantin salah tingkah*

---

S: “Ambil ajaaa”

---

Akhirnya Kuki ngambil pudingnya, terus dia nanya:

---

K: “Gak mau pake kantong plastik? Biar gak repot bawanya”

---

S: “Gak usah, kelas aku deket kantin. Hehe”

---

K: “Ngg.. apa mau dibawain sebagian?”

---

S:

---

S:

---

K: “Gak bakal diambil kok jajanannya” *bikin tanda peace pake jari*

---

Sejeong ketawa abisnya lucu banget.

---

S: “Aku bisa bawa sendiri kok. Makasih ya”

---

S: “Besok-besok kalo kita ketemu lagi, aku beliin roti kismis”

---

Terus Sejeong senyum manis. Kalah deh roti kismis.

---

Yang jelas, pulang sekolah Kuki naro puding itu di kulkas, sekeluarga gak boleh ada yang nyentuh, sama dia diawet-awet, gak dimakan-makan.

---

Baru dimakan dua hari setelahnya pas dia tau kalo Kak Sejeong udah punya pacar.

---

Ya :(

View more

Dia tuh udah dibangunin dari subuh kayak biasa tapi yah namanya juga dekuki...

---

Sebelum berangkat ada ajaa urusannya. Nyari headset aja udah lima belas menit sendiri.

---

K: “Mah, liat headset aku gak?”

---

N: “Nggak, kamu taro di mana kemaren”

---

D: “Kamu kan mau ujian dek, ngapain bawa headset?”

---

K: “Headset itu barang wajib dibawa ke sekolah selain pensil sama buku, pah”

---

D: “.....”

---

D: “Terus pensil sama bukunya udah dimasukin tas?”

---

K: “Ud---LAH BELUM. UNTUNG PAPA NGINGETIN”

---

K: “Hah, mah??? Kok pensil aku bukan 2b?? Yang 2b ke mana??”

---

N: “Masih di kamar kamu kali”

---

K: “Eh ada nih ada”

---

K: “Tapi belom diserut”

---

K: “Serutannya di mana ya”

---

HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

---

Setelah segala kericuhan, akhirnya dekuki berangkat dianter papanya yang marah-marah bentar.

---

Terus Dekuki sempet-sempetnya apdet pula.

---

‘Otw. Masih ngantuk. Hoam’

View more

TiapPcy ke rumah juga pasti dekuki ledekin.

---

Berbagai ledekan semacam: “Om, kapan bawa buntut?”

---

Yang dibalas oleh Pcy dengan: “Besok lo gue bawain buntut kadal ye”

---

“Om mainan tinder gih siapa tau ada yang nyantol”

---

“Gak sekalian nyuruh gue ikut take me out??”

---

“Udah gak ada om acaranya”

---

“Oh”

---

Terus ini nih baru kemaren pas Pcy ke rumah:

---

K: “Sendirian mulu Om kayak telunjuk tahiyat”

---

P: “Berisik nih anak Dyo”

---

K: “Wkwkwkw”

---

K: “Kucing tetangga aja udah kawin lagi sekarang ama kucing garong”

---

P: “Terus maksud lo om kudu nyari kucing garong juga gitu?”

---

K: “Lah om mau emang kawin ama kucing?”

---

(terdengar Dyo berdeham dari sudut ruangan “Ngomongin apa sih kalian”)

---

K: “Bentar lagi lebaran lho om, ntar ditanyain kapan kawin”

---

P: “Udah biasa”

---

K: “Makanya sana cepetan”

---

P: “Kok lo lebih semangat dari gue?? Lo kali nih ya yang mau kawin. Yooo anak lo kawinin nih Yo”

---

K: *melempar bungkus kacang*

---

K: “Tapi serius om”

---

K: “Emang om gak pengen apa?”

---

K: “Nikah, punya anak”

---

K: “Kan om ganteng”

---

P: “Asik gue dibilang ganteng”

---

K: “Lupa nambahin ‘Huek’”

---

P: “Denger gue nih Kuk”

---

P: *merangkul Kuki*

---

P: “Nikah tuh bukan urusan gak pengen sendirian atau pengen punya anak doang”

---

P: “Nikah tuh urusan milih dan perjuangin orang yang tepat yang bakal bareng sama lo, lo lindungi seumur hidup”

---

P: “Bokap lo sih enak sama nyokap lo gak pake diputusin dulu”

---

P: “Lah gue...”

---

K: “Oooo jadi masih mau nunggu Tante Hani neeeee”

---

P: “Bukan nunggu Kuk”

---

P: “Ini namanya memperjuangkan”

---

.

---

.

---

K: “Belom berhasil ya wkwkw”

---

P:

---

P:

---

P: “Yo, kalo gue kawin, anak sulung lo gak gue rekrut jadi pager bagus ya”

View more

Nih dia nakut-nakutin lagi kemaren abis nonton Conjuring 2. Nisa adalah tipe orang yang sebenarnya tidak jelas penakut atau tidak, kadang penakut banget, kadang berani banget.

---

Jadi pada suatu hari di bulan ramadan, aku sama Dyo nonton Conjuring berdua doang.

---

Dyo tau banget sebenernya aku takut tapi penasaran, dia sih ngikut aja sebagai penikmat film. Terus pas udah nyampe bioskop dia godain gitu.
D: “Yakin nih nonton ini?”
N: “Hmm”
D: “Gak mau Finding Dory lagi?”
D: “Nanti kamu takut lho, terus gak bisa bobo sendiri”
N: “....”
N: “YA KAN EMANG BOBONYA SAMA KAMU”
D: “Hahaha” << heran kenapa seneng banget sih dia

---

Di dalem, begitu lampu udah digelapin aku udah siap2 menutup mata karena sesungguhnya begitulah Annisa tiap nonton film horor: nutup mata tapi ngintip.
Terus Dyo dengan santainya menyodorkan bahu, “Nih, buat tempat kabur”
Sebel gak.

---

Filmpun dimulai, ya perasaan w doang apa emang jumpscarenya lebih banyak dari conjuring 1 like banyak banget??? Aku beneran hampir lompat pas ada muka di air itu. Dyo juga kaget tapi dia selalu berhasil menjaga mukanya tetap tenang seperti nonton film dokumenter.

---

Dyo lebih kaget pas ada suara gedebuk dari kursi depan disusul suara nangis bayi kenceng banget. YA ALLAH SIAPA SIH YANG BAWA BAYINYA NONTON CONJURING.

Setelah berbagai jumpscare, dan berbagai scene menyeramkan akhirnya film selesai terus terakhirnya kan diliatin gitu ya foto-foto keluarga aslinya sama rekaman pas kesurupannya itu.

---

Nisa: “Bentar bentar Yo” (memperhatikan dengan tertarik)
Sementara sekumpulan abege di belakang kita berisik “Eh eh ini aslinya lho”
Dyo cuma ngeliatin aja sambil lipet tangan.

---

Pas kita udah di luar

---

Nisa: “Aku capek hampir lompat terus”
D: “Tapi setannya jadi gak kerasa serem lagi gara-gara banyak meme”
N: “Tetep aja serem ah???”
D: “Kamu lagi.... tadi ngapain ditonton sampe selesai yang ada rekamannya” *benerin letak kacamata*
N: “Emang kenapa?”
D: “Ya itu kan emang kisah nyata gitu Nis, aku baca di internet”
D: “Itu rekaman aslinya”
D: “Kamu malah dengerin sampe selesai...”
N: *langsung megangin lengan dia* “Emang kenapa kalo dengerin sampe selesai???”
D: “Aku baca katanya listening to that might be dangerous” *ngomongnya serius banget sumpah niat bikin w takut*
N: “Dangerous kenapa???”
*panik*
*panik*
*semakin mencengkram lengan Dyo*
D: “Gak tau, Nis. Hahaha” (SEMPET-SEMPETNYA KETAWA) “Mungkin........ bakal diikutin”
N: “DSMBFJSHFJHJENRJWEJ DYOOOOOOOOOOOOO”
N: “KAMU JUGA TADI DENGER KAN?? DENGER KAN???”
D: “Nis, ya ampun, masa percaya gituan sih”
N: “TERUS GIMANA”
D: “Ya gak gimana-gimana?”
N: “AKU MAU KE TOILET!!! GIMANA DONG”
D: “Ya tinggal ke toilet?”
N: “TEMENIN!!!”
D: “Nis...”
N: “DI LUARNYA AJA GAPAPA TAPI JANGAN KEMANA-MANA”
N: “AWAS LHO”
N: “YO”
N: “YO SAMBIL DEHAM BIAR AKU TAU KAMU DI LUAR”

---

Selanjutnya di rumahpun aku minta ditemenin tiap ke toilet, mangenak. Siapa suruh jail.

View more

Dia selalu cerita sama semua keisengan Park Chanyeol ke aku. Biasanya ceritanya sambil misuh-misuh.
Yang kemaren dia ceritanya begini:
D: “Hari ini aku diisengin lagi”
D: “Sama kamu tau kan siapa”
N: “Ngapain lagi pcy?”
D: “Sama semuanya sih, ya terutama dia”
N: “Kamu lucu sih kalo diisengin”
D: “Lucu apa sih Nis”
D: “Heran dia tuh, ngilangin wibawa aku aja”
Tapi aku tau mau semarah atau sekesel apapun dia sama Park Chanyeol tetep aja Park Chanyeol adalah salah satu dari orang-orang precious dalam hidupnya bikoz sahabat sejak lama. Makanya aku senyum-senyum aja.
N: “Dia ngapain kamu?”
D: “Aku lagi jelasin soal masakan aku kemaren eh dianya ganggu”
D: “Poking my ears and else”
N:*ketawa*
N: “Karma tuh, soalnya kamu juga sering gitu kalo aku lagi serius depan laptop”
D: “Ya tapi kan tadi banyak orang Nis. Dia iseng banget lama-lama aku iket tu tangan”
N: “Ok nanti aku sediain talinya”
N: “Terus kamu ngapain dong pas diisengin gitu?”
D: “Aku jewer.”
N: “Hah?”
D: “Aku jewer biar kapok.”

---

andalannya Dyo emang kalo pcy mulai rese:

View more

Perasaan kayak gitu sering banget kalo ngeliat Dekchanu ngomong sama Dek Anggi. Beneran kayak liat Dyo ngomong sama adek.

---

“Adek udah makaaan?” Nada kebapakan kalem gitu gimana sih huhuhu.

---

Terus karena selera fashion Dekchanu gak beda jauh sama papanya, aku sering banget ngeliat ada Dyo di diri Dekchanu plek banget sampe kayaknya kalo cuma diliat sekilas, mereka gak ada bedanya.
.
.

---

Sementara Dekuki, saat-saat aku ngerasa dia mirip Dyo banget adalah ketika dia serius. Karena dia hampir selalu aktif, ketawa, becanda kayak anak kecil beneran kayak anak kecil baru bisa jalan, makanya sekalinya dia serius, dia mirip banget papanya. Serius, matanya berkilat tegas gitu gimana sih.
.
.
Apalagi pas dia lagi dalam mode gak bisa diganggu, pake baju all black dan pasang earphone. Kayak gini. Bikin aku dalem hati mikir: “Yo, anakmu Yo...”

View more