Dinda Shafay

Aku telfonan dengan pacarku di ruang tamu, budheku sedang nonton TV, kalo sepupuku sedang pacaran di teras(sepupu ku cowok). Di saat bertelfonan dengannya (skitar pukul 10 kurang) aku dan dia sedang marahan alhasil kita berdua hanya diam. Untuk mencairkan suasana aku putuskan untuk bersiul. Cukup lama aku bersiul. Akhirnya dia membuka percakapan kembali *seneng*
Percakapannya seperti ini (percakapan sudah di translate ke bahasa Indonesia)
Aku = A
Pacarku = P
P: Nak. nggak boleh bersiul di malam hari.
A: Emang kenapa? Masalah?
P: Ya udah di bilangin kok.
A: Iya sayang. Jangan marah gitu dong.
P: Hemp ya. Sayang ndang tidur dah malem
A: Tapi,
P: Udah sana ndang tidur.
Tok, tok, tok
A: Sayang bentar ya ada tamu.
P: Nggak usah di buka, ndang langsung tidur sayang.
A: La tapi ada tamu sayang, masak nggak di bukain. Mungkin pakde ku atau sepupu ku.
P: Udah ndang bobok. Cepet.
Telfonnya langsung dimatikan. Aku sendiri nggak tau kenapa dia bertingkah laku seperti itu. Sungguh aku penasaran di buatnya aku langsung bergegas ke pintu dan membuka dari jendela. Tapi, tak ada seorang pun di luar. Tanpa diperintah aku langsung lari menuju kamar budhe ku untuk tidur bersamanya.
Jujur aja aku nggak bisa tidur malam itu, nggak tau kenapa. Mungkin gara-gara lampu kamar dimatiin. Soalnya aku nggak kebiasaan tidur lampu kamar dimatiin. Aku liat Hp ternyata masih pukul 23.30. “Huh kenapa ya kok nggak bisa tidur” tanya ku dalam hati. Samar-samar aku melihat seseorang di pojok kamar. Karena aku MIN ya jadi seseorangnya itu blur. aku orangnya penakut, jadi yaa positive thinking aja lah. Walaupun susah.
Keesokan harinya aku dibangunkan budheku untuk sholat subuh. Setelah sholat aku mau keluar sebentar untuk mencari angin. Tapi setelah membuka pintu. Dan apa itu.
Itu bukannya seseorang tadi malam. Kayaknya sih mbak K(mbaknya berdiri membelakangiku), aku dan mbak K berjarak 5 meter. Tanpa di komando pasti aku lari. La tapi ini kok susah digerakin, kok bisa? Mata ku selalu memandanginya. Lalu mbaknya menghadap ke arahku. Syukur aku nggak pake kacamata. Jadi mukanya blurrr.
Sekitar 7 detik (mungkin) aku menatapnya. Dan dirinya menghilang, tubuh ku pun dapat di gerakin lagi. Langsung aja nyusul budhe di dapur.
Saat itu juga pacar ku langsung nelfon (gila jam segitu dah nelfon).
Begini percakapannya
A: Aku
P: Pacarku
A: Sayang tadi ada sesuatu
P: Halo? Kenapa sayang?
A: Tadi aku ketemu mbak
P: Mbak siapa ?
A: Pura-pura blo’on toh? Itu mbak K
P: Makanya toh kalo malem nggak usah bersiul.
A: Ya, ya percaya
- Selesaii -
Pertanyaannya adalah
Kok pacar ku bisa tau, tentang ketukan pintu sama setelah ketemu mbak K dia langsung nelfon aku?
Emang ada hubungannya aku bersiul di malam hari ama penampakan mbak K?
Aku bukan indigo, kenapa aku bisa liat gituan?
Apa akibat dari bersiul pada malam hari?

View more