@agungagriza

Agung Agriza

Ask @agungagriza

Sort by:

LatestTop

Previous

ih, burung siapa? 🙈

..... *gue sampe nyekrol kebawah loh nyari jawaban gue yg relevan sama joke ini* *eh ini joke kan?*

Related users

Anonnya kebanyakan nonton drama korea banget tuh kak:(

Yak sepakat. Aku matiin aja fitur anonnya. *kemudian ngga ada yang ngeask lagi*

kalo cowok lo ga ada angin ga ada hujan tiba2 ngilang tanpa kabar, ga update sosmed sgala macem. how do u feel and what will u do?

tanyain, cariin. kalau alasannya ngga masuk akal tinggalin.

katanya kalo dalam islam ga boleh pacaran, wdyt?

Memang ngga boleh. Dalam islam adanya konsep Taaruf. Dalam taaruf yang aku pahami adalah perspektif bahwa Cinta itu ditumbuhkan bukan dicari. Untuk tumbuh, butuh benih, maka minimal ada satu aja yang kita sukai dari si calon yang akan kita nikahi, "saya mah yang penting agamanya baik". Berarti dia akan menjadikan agama yang baik yang dimiliki oleh pasangannya sebagai benih untuk menumbuhkan cintanya nanti. Sesuai dengan hadis "Seorang wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan karena agamanya, maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu beruntung." Nah, sekarang lagi musim taaruf-taarufan, ngakunya nggak mau pacaran, mau deket aja dulu nanti aja pas udah cukup usia langsung nikah, tapi kemana-kemana berdua. Kemudian eeh ujungnya ditinggal juga, kan aneh. Kadang jadi samar mana yang taaruf mana bukan.
.
Tapi lumayan susah kayaknya di Indonesia ya untuk tidak mendekati pacaran dengan lingkungan yang plural gini, kecuali kita lingkungannya memang orang-orang yang agamanya sudah sangat baik. Lihat aja nih gue ngga punya pacar aja yang nyuruh dan nawarin untuk mencarikan pacar ada berapa, yang nawarin jadi pacar ada juga kayaknya wakakak. Dan nawarinnya itu serius, dicariin beneran 😑 Pusing dengernya juga. Padahal bukan karena ingin taaruf tapi karena belum merasa butuh aja. Konsepsi yang salah soal pacaran menurut gue adalah karena ketika pacaran kita ingin memiliki pasangan kita, bukannya ingin menikahi. Panjang deh kalo ngebahas ginian, kapan-kapan aja ya lagi di jalan 🚌🚐🚙

View more

Liked by: sherlie Aim Abdurr

bener gung. ga usah maksain nyari jodoh karna peer pressure. ntar malah ga awet lg. lo ga punya utang apa-apa buat menuhin ekspektasi mereka. fokus ke pembenahan diri aja, pasti Tuhan bakal aware dan ngasih yang terbaik 😘

Iya betul, sepakat sekali.
btw ini kenapa pada pake emot 😘 ya

gung ikut taaruf 100 hari itu ngga?

wk ini kenapa sih, dikantor jg pada nyuruh ikutan emang gue sedesperate itu 😂

Are you a good kisser? how long did your longest kiss last? 😘

Wkwk ngga sopan. Instead of asking me, why don't you try and find out the answer 😛

gung, udah 2016. jangan terlalu jutek, cuek, dan sombong lg ya 😘

iya engga. apa yang mau disombongin pula 😂 makasih lho udah diingetin 👌🏻

wow, menarik banget jawaban lo gung. kyknya gw ngalamin jg tp kasus sebaliknya. pernah ga lo ngalamin kasus sebaliknya di mana lo jd center of their world but they're just not your type to have in your world. gmn cara lo nyikapinya? biarin mereka nikmatin their pain atau tell them to stop or else?

Just tell them to stop, atau seenggaknya kasih isyarat bahwa lo menolak; ga baik buat dia dan buat hubungan lo sama dia kedepannya.
.
Once gue pernah membiarkan, dan menurut gue itu kesalahan terfatal yang pernah gue buat, sekian.

Why is that the ones we want are always the ones we cant have?

I've been asking myself the same question for years ahaha tapi sekarang engga sih, mostly yang berpikiran seperti ini biasanya sedang... desperate :)) atau sekedar kurang bisa bersyukur,
Tapi kenapa ya? *ujung-ujungnya penasaran juga*
Mungkin ibarat pepatah, rumput tetangga selalu lebih hijau. They don't have us in their life and it seem awesome. Dan sisi manusiawi kita mulai berpikiran untuk mengambil bagian juga dalam kehidupan yang terlihat-oh-so-awesome- itu. Mau ikutan bahagia katanya, mau ikutan berperan dalam kehidupan yang ooosm itu. Padahal?
Atau mungkin karena ketika kita menemukan seseorang atau sesuatu yang kita tau tidak akan bisa kita miliki, kita akan mulai berpikir apa yang kurang dari kita, apa yang dia ngga suka dari kita, dan secara ngga sadar, kita merubah diri kita menjadi apa yang kita pikir dia suka, it's all about fantasy. Kita mulai bermain dengan fantasi kita sendiri, adrenalin meningkat, hormon-hormon apalah itu mulai bekerja, membayangkan hal-hal yang menyenangkan setelah usaha yang kita lakukan. Semua proses ini menyenangkan, sampai pada akhirnya mereka menjadi segalanya buat kita; the center of our world, but more often than not, we aren’t the center of theirs. Menyakitkan, tapi kita menikmati prosesnya, dan kemudian mengulanginya lagi; kayak naik roller coaster~
Or maybe just because we enjoying the pain of a desire we can’t satisfy.

View more

Kak knp sih ans nya bijak bgt emang terbayyyyk kakakku yg satu ini!!!! 😍😍😍 *impressed*

*scroll-scroll kebawah*
yang mana sih yang bijak? 😅

Bagaimana kamu menentukan prioritas? Hal apa saja yang dijadikan pertimbangan dalam menentukan pilihan tersebut?

pertanyaannya jangan serius-serius dong kak, berasa interview kerja nih :'))
Gue rasa semua orang jawabannya akan sama, defaultnya sih, tentukan mana yang lebih penting. Padahal mah, yaiyalah, namanya juga menentukan prioritas pasti tentukan mana yang lebih penting. Tapi kan kasusnya adalah ketika semua terasa penting, mana yang lebih penting. Gitu kan? (ini apasih)
Semua terasa penting adalah ketika kita belum bisa bedain mana urgent mana important. Urgent itu mendesak, important itu penting. Biasanya orang langsung aja bilang sesuatu itu penting, padahal cuma mendesak, ngga penting-penting banget. Dengan mengetahui perbedaanya, kita bisa lebih mudah sih menentukan prioritas. Prioritas paling tinggi tentu saja pada hal yang mendesak dan penting, dan paling rendah adalah tidak mendesak dan tidak penting.
Cara bedainnya gimana, kalau gue sih, hal-hal yang akan mempengaruhi tujuan, keinginan dan cita-cita gue (professionally or personally), itu penting (important). Sedangkan hal-hal yang cenderung ngga punya dampak sama tujuan dan cita-cita gue, itu masuknya ke urgent. Mostly yang urgent ini sih, terkait dengan keinginan atau urusan orang lain; orang tua misalnya.

View more

Liked by: sherlie

kak, cerita dong.. di masa2 peralihan dr umur 20 sampe twenty something itu gimana sih? soalnya aku skg umur 20, taun depan bakal 21.. rasanya tuh emosional bgt tiap hari nya, apa kakak juga gitu? thx for sharing.. :)

masih muda. selamat ya, dan anyway karena pertanyaan ini gue jadi baca-baca lagi tulisan di tumblr gue ketika usia gue mulai masuk ke fase dekade kedua (http://agungagriza.tumblr.com/page/19), dan jujur.. kangen sih.
emosional ya? Iya gue juga, dan nampaknya semua orang juga. wajar sih karena kita masuk ke proses usia matang. kita ada di fase transisi dimana lingkungan menuntut kita untuk jadi lebih dewasa sedangkan kita, yang belum pernah dewasa ini, belum tau bagaimana caranya untuk dewasa; tabrakan. realita mulai tidak sesuai dengan ekspektasi.
dan sepengalaman gue sih, energi yang ditimbulkan oleh emosi kita yang labil diawal-awal 20-an itu gede banget, gue ulangi, gede banget. apalagi untuk orang yang punya kecenderungan introvert, salah-salah bisa depresi sampai bunuh diri katanya. kalau extrovert cenderung lebih aman karena dia akan lebih banyak bersosialisasi jadi banyak 'pager'-nya. energi yang besar itu akan bisa bikin lo jatuh cinta sedalam-dalamnya, bisa bikin lo rajin belajar serajin-rajinnya, bisa bikin lo nakal-senakal-nakalnya atau alim-sealim-alimnya, bisa bikin lo rajin fitness, bisa bikin lo ikutan lomba dan menang berkali-kali. tinggal gimana, elo menguasai dan mengarahkan energi tersebut ke hal-hal yang (menurut lo) baik.

View more

kalo @Oktarozaadira kayak apa gung?

kayak apa ya, kayak titanic deh: nabrak gunung es satu, patah, tenggelam. Tapi bedanya kalo @Oktarozaadira dia abis tenggelam muncul lagi, nyari gunung es lain buat ditabrak. Kadang gunung es yang ditabrak ngga cuma satu, sekaligus dua, tiga. Kemudian terus begitu entah sampai kapan :))

mass, gw punya temen ya mirip2 lu gt suka baca buku. Once dia pernah bikin statemnt pengen punya pacar yg bisa diajak ngedate sambil baca buku(?) eww.. Menurut gw aneh aja, wdyt?

If that doesn’t sound like a romantic date to you, trust me; for a bookworm, reading books with your date is always counted as a romantic thing to do.
.
ps: no, I'm not a bookworm. But still I found it as a romantic thing to do.
Liked by: sherlie

Next

Language: English